Bemo, Simbol Transportasi Klasik yang Kini Hanya Tinggal Kenangan.
Bemo, Simbol Transportasi Klasik yang Kini Hanya Tinggal Kenangan.-Foto: @ facebook_Tionghoa_Indonesia-
PALPOS.ID - Sejarah bemo yang sebenarnya dimulai pada masa Hindia-Belanda tahun 1930-an berupa delman yang dimodifikasi dengan menambahkan mesin dan satu roda di bagian depan delman dan dikenal sebagai Demmo.
Bemo kendaraan bermotor roda tiga yang biasanya digunakan sebagai angkutan umum di Indonesia.
Bemo mulai dipergunakan di Indonesia pada awal tahun 1962 di Jakarta dan menggunakan Daihatsu Midget MP4 sebagai basisnya.
Kehadiran bemo dimaksudkan untuk menggantikan becak dan delman.
BACA JUGA:Kilas Balik dan Evolusi Toyota Land Cruiser Seri 70 : Dari Klasik ke Modern.
BACA JUGA:Himalayan Electric : Sepeda Motor Listrik Tangguh untuk Menaklukkan Pegunungan.
Namun rencana ini tidak berhasil karena kehadiran bemo tidak didukung oleh rencana yang matang.
Bemo tidak hanya hadir di Jakarta, melainkan juga di kota-kota lain seperti di Bogor, Bandung, Surabaya, Malang, Padang, Denpasar, dll.
Di negara asalnya yaitu Jepang, Daihatsu Midget digunakan untuk alat angkut barang namun di Indonesia bagian belakangnya dipasang tempat duduk sehingga jadi alat transportasi manusia.
Salah satu tujuan utama adanya bemo yaitu sebagai alternatif dari becak yang hanya bisa mengangkut 2-3 penumpang.
BACA JUGA:Kisah Smyk: Mobil Mikro yang Menjadi Warisan Budaya Polandia.
BACA JUGA:New TUCSON dengan Pilihan Mesin Hybrid dan Bensin Dilengkapi Teknologi Terdepan
Meski bisa membawa lebih banyak penumpang daripada becak tempat duduk bemo tidak terlalu banyak, dan karena dimensinya terbatas tak jarang penumpang duduk berdesakan di bagian belakang.
Di Indonesia, bemo dimasukkan dan dirakit oleh PT Pabrik Diesel dan Traktor atau PT Paditraktor yang berlokasi di Cawang, milik Tayeb Mohammad Gobel pada bulan Juli 1962.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: