Serangan DDoS pada Media Siber: Ancaman Serius bagi Kebebasan Pers di Indonesia

Serangan DDoS pada Media Siber: Ancaman Serius bagi Kebebasan Pers di Indonesia.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id
“Di era digital ini, perusahaan media kerap menjadi korban serangan yang bertujuan menghambat akses publik terhadap berita-berita sensitif,” ujarnya.
“Perlindungan terhadap pers harus mencakup keselamatan fisik jurnalis, keamanan digital, serta perlindungan terhadap perusahaan media dari ancaman finansial akibat serangan siber.”
BACA JUGA:E-Learning 8 Jurus Jitu Kelola Media Siber Diluncurkan AMSI Bersama Internews dan USAID...
BACA JUGA:Huawei dan AMSI Jalin Kerjasama Tingkatkan Kecakapan Digital Media Siber di Indonesia
Serangan DDoS tidak hanya membuat situs berita tidak bisa diakses oleh publik, tetapi juga meningkatkan beban finansial perusahaan media.
Untuk mengatasi serangan ini, media harus mengeluarkan biaya tambahan untuk meningkatkan kapasitas server dan sistem keamanan digital mereka.
“Biaya server bisa naik dua hingga lima kali lipat dibandingkan biasanya,” kata Muhammad Ridwan, Chief Product Officer Pojoksatu.com.
“Bahkan, dalam beberapa kasus, biaya server lebih besar dari gaji karyawan.”
BACA JUGA:Presidium ICEC Kecam Penangkapan Pemimpin Redaksi Floresa, Desak Perlindungan Kebebasan Pers
BACA JUGA:Tingkatkan Layanan Nasabah, CIMB Niaga Hadirkan Digital Branch Pertama di Palembang
Selain itu, serangan DDoS juga berdampak pada kebijakan editorial di media.
Beberapa media terpaksa menghapus atau menurunkan berita yang menjadi target serangan agar tidak mengalami serangan berulang.
“Ketika satu konten terus diserang, ada kekhawatiran bahwa serangan akan menyebar ke konten lain,” kata Ridwan.
“Dalam kondisi seperti ini, terkadang kami harus menurunkan berita untuk melindungi stabilitas operasional.”
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: