Pemblokiran Konten Sejarah Mei 1998: Koalisi Damai Desak Kementerian Komdigi Hentikan Tindakan Sewenang-wenang

Pemblokiran Konten Sejarah Mei 1998: Koalisi Damai Desak Kementerian Komdigi Hentikan Tindakan Sewenang-wenang. foto: AMSI--
PALPOS.ID - Pemblokiran Konten Sejarah Mei 1998: Koalisi Damai Desak Kementerian Komdigi Hentikan Tindakan Sewenang-wenang.
Ketegangan di ruang digital Indonesia kembali memuncak.
Koalisi Demokratisasi dan Moderasi Ruang Digital Indonesia (Koalisi Damai), yang terdiri dari 16 organisasi masyarakat sipil dan sejumlah individu, melayangkan kecaman keras terhadap Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).
Hal itu karena tindakan permintaan penghapusan konten (takedown) di platform media sosial X (dulu Twitter) yang mereka anggap sebagai bentuk pembungkaman terhadap kebebasan berekspresi.
BACA JUGA:Google News Showcase Diluncurkan di Indonesia, AMSI Desak Platform Digital Lain Ikut Berkontribusi
BACA JUGA:Rakerwil Perdana AMSI Sumsel: Menyusun Roadmap Media Siber Sumsel Empat Tahun ke Depan
Koalisi Damai menilai permintaan takedown terhadap sejumlah akun, terutama yang memuat konten sejarah sensitif seperti peristiwa Mei 1998, merupakan bentuk moderasi konten yang sewenang-wenang, tidak transparan, dan berpotensi melanggar hak asasi manusia, terutama kebebasan berekspresi yang dijamin oleh konstitusi dan hukum internasional.
Konten Sejarah Disasar, Dua Akun Jadi Korban
Pada 18 Juni 2025, akun edukasi sejarah populer, @neohistoria_id, menerima surel dari platform X. Surel tersebut menginformasikan bahwa pemerintah Indonesia melalui Komdigi mengajukan permintaan penurunan konten mereka karena dianggap melanggar hukum nasional.
Konten yang dimaksud adalah cuitan bertanggal 17 Juni 2025, yang memuat kritik sejarah terhadap pernyataan sejumlah tokoh tentang kerusuhan Mei 1998.
Cuitan tersebut berbunyi:
"Ave Neohistorian! Jauh sebelum Fadli Zon, Wiranto yang sebelumnya menjabat sebagai Panglima ABRI, pernah mengutarakan nada serupa bahwa peristiwa kerusuhan Mei 1998 tidak pernah terjadi [SEBUAH UTAS]."
BACA JUGA:AMSI Dukung Penguatan Fungsi dan Peran Dewan Pers di Era Digital: Harapan Baru untuk Dunia Pers
BACA JUGA:Kisah Kelam Balas Dendam di Balik Proyek Muratara, Ini Cerita Makmur Nekat Tikam Hamsi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber