Inflasi Sumatera Selatan Maret 2025: Stabilitas Harga Tetap Terjaga Menjelang Idul Fitri 1446H

Inflasi Sumatera Selatan Maret 2025: Stabilitas Harga Tetap Terjaga Menjelang Idul Fitri 1446H

Inflasi Sumatera Selatan Maret 2025: Stabilitas Harga Tetap Terjaga Menjelang Idul Fitri 1446H-Foto:dokumen palpos-

PALPOS.ID - Indeks Harga Konsumen (IHK) Provinsi Sumatera Selatan pada bulan Maret 2025 mencatatkan inflasi sebesar 1,53% (mtm), meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yang mengalami deflasi sebesar 0,41% (mtm).

Secara tahunan, realisasi inflasi Sumsel tercatat meningkat menjadi sebesar 1,77% (yoy) dari bulan sebelumnya (0,49%; yoy), masih dalam sasaran inflasi 2,5±1%.

Perkembangan tersebut juga sejalan dengan inflasi nasional yang juga meningkat menjadi sebesar 1,03% (yoy) dibandingkan bulan sebelumnya yang mengalami deflasi sebesar 0,09% (yoy).  

Inflasi utamanya disumbang oleh peningkatan harga beberapa komoditas, seperti tarif listrik, bawang merah, emas perhiasan, bawang putih, dan telur ayam ras, dengan andil inflasi pada masing-masing komoditas secara berturut-turut adalah sebesar 0,96% (mtm), 0,22% (mtm), 0,14% (mtm), 0,06% (mtm), dan 0,03% (mtm) (BPS, 2025).

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sulawesi Tengah: Usulan Pembentukan Kabupaten Bual Timur Kian Menguat

BACA JUGA:Pemekaran Kalimantan Selatan: Wacana Pembentukan Provinsi Pahuluan Raya Kembali Menguat

Kenaikan inflasi pada komponen tarif listrik didorong oleh normalisasi tarif pasca berakhirnya program diskon 50% untuk rumah tangga dengan daya ≤2.200 VA yang berlaku pada Januari–Februari 2025.

Selanjutnya, peningkatan harga pada komoditas aneka bawang dan telur ayam ras sejalan dengan meningkatnya permintaan masyarakat selama periode Ramadhan 1446 H.

Sementara itu, lonjakan harga emas perhiasan mencerminkan tren kenaikan harga emas global seiring meningkatnya ketidakpastian global, serta didorong oleh pola permintaan yang cenderung meningkat menjelang Idulfitri, khususnya untuk keperluan aksesoris.

Meningkatnya permintaan masyarakat terhadap berbagai komoditas menjelang Idulfitri juga mencerminkan ketahanan dan daya beli masyarakat yang tetap kuat.

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sulawesi Tengah: Usulan Pembentukan 12 Kabupaten dan Kota Baru Terus Melaju

BACA JUGA:Dugaan Korupsi Dana Hibah PMI Palembang: Mantan Wawako Fitrianti Agustinda dan Suami Resmi Ditahan

Inflasi yang terkendali di Provinsi Sumatera Selatan tidak terlepas dari upaya dan peran aktif Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Sumsel dalam menerapkan strategi 4K, yakni Ketersediaan Pasokan, Keterjangkauan Harga, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi yang Efektif.

Sebagai bagian dari strategi tersebut, TPID Provinsi dan Kabupaten/Kota di Sumatera Selatan secara konsisten melaksanakan operasi pasar murah guna menjaga daya beli masyarakat dan memastikan ketersediaan pasokan di masyarakat, utamanya dalam rangka menyambut Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Fitri 1446H.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: