Rempeyek, Camilan Tradisional yang Tetap Eksis di Tengah Modernisasi Kuliner

Rempeyek, Camilan Tradisional yang Tetap Eksis di Tengah Modernisasi Kuliner

Di balik renyahnya rempeyek, tersimpan cerita budaya dan kebersamaan yang nggak lekang oleh waktu.-Fhoto: Istimewa-

Meskipun kini banyak produsen rempeyek skala industri yang menggunakan mesin, proses tradisional masih tetap dipertahankan oleh sebagian besar pembuat rempeyek rumahan.

Proses ini dimulai dengan mencampurkan tepung beras, santan, bawang putih, ketumbar, dan garam.

BACA JUGA:Piscok jajanan tradisional yang tak pernah kehilangan peminat

BACA JUGA:Jasuke : Menyajikan Keunikan Rasa dan Kelezatan yang Menggugah Selera

Setelah itu, bahan utama seperti kacang tanah atau ikan teri ditambahkan ke dalam adonan sebelum digoreng tipis-tipis dalam minyak panas.

Salah satu pembuat rempeyek rumahan di Bantul, Yogyakarta, Siti Rohmah (48), mengaku tetap mempertahankan cara tradisional karena dinilai menghasilkan rasa yang lebih autentik.

“Kalau pakai tangan, bisa kita atur tipisnya, dan bumbunya lebih meresap.

Pelanggan saya bilang rasanya beda dengan yang pabrik,” kata Siti yang telah berjualan rempeyek sejak tahun 2008.

Meski tergolong camilan klasik, rempeyek tidak luput dari sentuhan modern.

Beberapa pelaku usaha kuliner kini menghadirkan varian rempeyek yang lebih kekinian, seperti rempeyek bayam, rempeyek keju, hingga rempeyek pedas dengan tingkat kepedasan yang bisa dipilih sesuai selera.

Di Jakarta, sebuah UMKM bernama “Peyekin Aja” berhasil mencuri perhatian generasi muda dengan kemasan rempeyek yang menarik dan nama-nama varian yang unik seperti “Peyek Kejunya Mantul” dan “Teri-Teri Galau”.

Strategi pemasaran yang mengandalkan media sosial juga turut membantu rempeyek masuk ke pasar milenial dan Gen Z.

“Awalnya kami cuma jualan ke teman-teman kampus. Tapi setelah viral di TikTok, pesanan bisa sampai ratusan bungkus seminggu,” ujar Rifky Ananda (27), pendiri “Peyekin Aja”.

Tak hanya di pasar lokal, rempeyek juga mulai dilirik pasar internasional sebagai salah satu produk kuliner otentik dari Indonesia.

Beberapa produsen bahkan telah berhasil menembus pasar luar negeri seperti Malaysia, Singapura, hingga Belanda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: