Nasi Biryani : Perpaduan Rasa dan Budaya yang Mendunia

Nasi Biryani : Perpaduan Rasa dan Budaya yang Mendunia

Dari Persia ke India, hingga tiba di meja makan kita di Indonesia — biryani bukan sekadar makanan, tapi kisah panjang yang penuh cita rasa dan sejarah.-Fhoto: Istimewa-

Setelah itu, dimasak bersama nasi dengan teknik “dum” atau dikukus dalam wadah tertutup agar aroma dan rasa menyatu sempurna.

"Keunikan biryani adalah teknik layering, di mana nasi dan daging disusun berlapis, lalu dikukus dengan api kecil," jelas Chef Rafiq Ahmed, pemilik restoran Biryani House di Jakarta.

BACA JUGA:Urap Sayuran : Warisan Kuliner Nusantara yang Tetap Relevan di Zaman Modern

BACA JUGA:Lapa Lapa : Menyajikan Cita Rasa Tradisional yang Menggoda di Tengah Modernitas

"Kami menggunakan lebih dari 15 jenis rempah untuk menghasilkan rasa autentik seperti di Hyderabad."

Di Indonesia, biryani mulai banyak digemari terutama oleh kalangan muda yang tertarik pada makanan luar negeri.

Aplikasi pemesanan makanan menunjukkan peningkatan pesanan biryani dalam dua tahun terakhir.

Salah satu pemilik restoran Timur Tengah di Jakarta, Iqbal Rahman, mengungkapkan bahwa sejak 2022, penjualan biryani di restorannya meningkat hampir 40%.

"Awalnya orang datang karena penasaran, tapi sekarang banyak pelanggan tetap. Bahkan, biryani jadi menu favorit kedua setelah nasi kebuli," ujar Iqbal.

Penyebaran biryani juga dibantu oleh media sosial.

Banyak food blogger dan content creator kuliner yang mempromosikan biryani lewat video review dan mukbang.

Di TikTok, tagar #biryani telah ditonton lebih dari 500 juta kali secara global, termasuk ribuan video dari Indonesia.

Seiring berkembangnya selera masyarakat, muncul juga variasi biryani dengan sentuhan lokal.

Beberapa restoran mulai menyajikan biryani dengan sambal matah, kerupuk, atau daging rendang.

Bahkan ada pula versi vegetarian yang mengganti daging dengan jamur atau tahu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: