Nasi Biryani : Perpaduan Rasa dan Budaya yang Mendunia

Nasi Biryani : Perpaduan Rasa dan Budaya yang Mendunia

Dari Persia ke India, hingga tiba di meja makan kita di Indonesia — biryani bukan sekadar makanan, tapi kisah panjang yang penuh cita rasa dan sejarah.-Fhoto: Istimewa-

Salah satu inovasi unik datang dari Bandung, di mana restoran "Biryani Sunda" memadukan nasi biryani dengan ayam goreng lengkuas dan lalapan.

"Kami ingin biryani terasa lebih dekat dengan lidah lokal tanpa menghilangkan rasa khasnya," kata Dede, pemilik restoran tersebut.

Meski beberapa puritan mengkritik adaptasi ini, mayoritas pelanggan justru mengapresiasi kreativitas tersebut.

"Yang penting tetap enak dan menggugah selera," ujar Rina, pelanggan setia.

Tak hanya sebagai makanan harian, biryani juga kerap menjadi hidangan utama dalam acara perayaan, seperti pernikahan, hari raya, hingga acara komunitas.

Di komunitas Muslim India dan Pakistan di Jakarta, biryani adalah menu wajib saat Idul Fitri dan Idul Adha.

Bahkan di luar konteks agama, biryani dianggap sebagai makanan yang menyatukan banyak budaya.

"Kami sering mengadakan acara potluck lintas komunitas, dan biryani selalu jadi bintang utama.

Semua orang suka, dari orang Arab, India, hingga lokal Indonesia," kata Nisa Khan, anggota komunitas diaspora Asia Selatan di Jakarta.

Nasi biryani bukan sekadar makanan — ia adalah warisan budaya yang menyatukan berbagai bangsa lewat rasa.

Di tengah tren globalisasi kuliner, biryani membuktikan bahwa makanan tradisional bisa tetap relevan, bahkan semakin dicintai, berkat adaptasi dan kreativitas.

Dengan semakin banyaknya restoran yang menyajikan biryani di Indonesia dan tingginya minat masyarakat, bukan tidak mungkin nasi biryani akan menjadi bagian dari khazanah kuliner Nusantara ke depannya.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: