Kue Mendut : Warisan Kuliner Nusantara yang Tetap Eksis di Tengah Arus Modernisasi

Kue Mendut : Warisan Kuliner Nusantara yang Tetap Eksis di Tengah Arus Modernisasi

Kue mendut, lebih dari sekadar jajanan pasar! Dengan kulit ketan kenyal dan isian kelapa manis, kue ini memegang peran penting dalam budaya Jawa. -Fhoto: Istimewa-

Ia menambahkan bahwa minat terhadap jajanan pasar mulai meningkat, terutama di kalangan pecinta kuliner lokal dan wisatawan asing.

Menariknya, kue mendut kini juga mulai mengalami inovasi.

Beberapa produsen kuliner kreatif mulai membuat varian mendut dengan isian berbeda seperti cokelat, kacang hijau, keju, bahkan durian.

Warna kulitnya pun dibuat lebih beragam menggunakan pewarna alami dari daun pandan, ubi ungu, atau bunga telang.

Inovasi ini dinilai berhasil menarik perhatian pasar muda tanpa menghilangkan esensi tradisional dari kue mendut.

Salah satu UMKM di Yogyakarta, Dapoer Ndeso, berhasil menjual ratusan kotak kue mendut modern setiap minggunya melalui platform digital seperti Instagram dan marketplace online.

“Kami mencoba menggabungkan resep warisan nenek kami dengan tampilan dan rasa yang lebih modern.

Ternyata pasar menyambut baik, terutama anak-anak muda yang ingin mencicipi kue zaman dulu dengan nuansa kekinian,” ujar Novi Indah, pemilik usaha tersebut.

Pemerintah daerah pun turut mendukung upaya pelestarian jajanan pasar, termasuk kue mendut.

Melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, berbagai festival kuliner tradisional digelar rutin untuk memperkenalkan kekayaan kuliner lokal ke masyarakat luas.

Dengan semangat pelestarian yang terus digelorakan, kue mendut membuktikan dirinya bukan sekadar jajanan pasar biasa.

Ia adalah wujud dari warisan budaya, kerja keras para ibu di dapur, serta simbol kebersamaan dalam tradisi masyarakat Jawa.

Di balik balutan daun pisang yang sederhana, tersimpan cerita panjang tentang identitas, rasa, dan cinta pada tanah air.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: