Rawon : Warisan Kuliner Nusantara yang Menggoda Lidah Dunia

Rawon : Warisan Kuliner Nusantara yang Menggoda Lidah Dunia

Di balik kuah hitamnya yang pekat, rawon menyimpan kisah sejarah yang panjang dan rasa yang tak terlupakan.-Fhoto: Istimewa-

 

Dalam perkembangannya, rawon menyebar ke berbagai daerah di Jawa Timur, terutama Surabaya, Malang, Pasuruan, dan Jombang.

Di setiap daerah, rawon memiliki variasi kecil, baik dari segi bahan pelengkap maupun cara penyajiannya.

Namun, ciri khas kuah hitam dan aroma khas kluwek tetap menjadi identitas utama.

 

Rawon biasanya disajikan bersama potongan daging sapi—sering kali bagian sandung lamur atau brisket—yang dimasak hingga empuk.

BACA JUGA:La Petis, Hidangan Khas Rumahan Asli Jawa Timur yang Gurih dan Kaya Rempah

BACA JUGA:Lezat dan Menggoda, Ini Resep Nasi Goreng Cabe Ijo ala Cafe yang Bikin Ketagihan!

Kuahnya terbuat dari rebusan bumbu halus yang terdiri dari bawang merah, bawang putih, ketumbar, lengkuas, kemiri, kunyit, serai, dan tentu saja kluwek.

Setelah bumbu ditumis, ditambahkan ke dalam kaldu sapi dan dimasak bersama daging hingga bumbu meresap sempurna.

 

Pelengkap rawon biasanya mencakup nasi putih, tauge pendek mentah, telur asin, sambal terasi, dan kerupuk udang atau empal goreng.

Tidak jarang juga ditambahkan perasan jeruk nipis untuk menambah kesegaran.

 

“Rawon itu bukan cuma soal rasa, tapi juga soal nostalgia,” kata Yuliati (49), pemilik warung Rawon Setan yang legendaris di Surabaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: