Awug, Kelezatan Tradisional Sunda yang Masih Bertahan di Tengah Gempuran Modernisasi

Awug, Kelezatan Tradisional Sunda yang Masih Bertahan di Tengah Gempuran Modernisasi-Fhoto: Istimewa-
"Awug adalah simbol kesederhanaan dan kebersamaan. Dulu, Awug biasa dibuat bersama-sama dalam lingkungan kampung, lalu dinikmati beramai-ramai.
BACA JUGA:Sosis Solo, Kuliner Legendaris dari Kota Bengawan yang Terus Eksis di Tengah Zaman
BACA JUGA:Tahu Aci : Camilan Khas Tegal yang Kini Mendunia
Ini menjadi salah satu cara mempererat hubungan antarwarga," jelas Dr. Asep.
Meskipun zaman terus berubah, makna filosofis dari Awug tetap relevan.
Makanan ini mencerminkan nilai gotong royong dan keberkahan dari hasil bumi lokal seperti beras, kelapa, dan gula aren.
Di Pasar Cihapit, Bandung, Awug masih menjadi salah satu jajanan yang dicari oleh pengunjung.
BACA JUGA:Kroket Kentang Isi Ayam, Camilan Klasik yang Kian Populer di Tengah Tren Kuliner Modern
BACA JUGA:Inovasi Kuliner Manis-Gurih : Corndog Coklat Mozzarella Jadi Primadona Baru di Kalangan Milenial
Salah satu pedagang Awug yang cukup dikenal adalah Ibu Euis (54), yang telah berjualan Awug selama lebih dari 20 tahun.
"Awug itu pembelinya tidak pernah sepi. Banyak yang beli karena kangen rasa masa kecil, ada juga yang sekadar ingin coba makanan tradisional," ujar Ibu Euis sambil tersenyum.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: