Reses DPRD Sumsel Dapil II: Serap Aspirasi Pendidikan, Soroti Kesejahteraan Guru hingga Fasilitas Sekolah

Reses DPRD Sumsel Dapil II: Serap Aspirasi Pendidikan, Soroti Kesejahteraan Guru hingga Fasilitas Sekolah

Rombongan anggota dewan Dapil II melakukan kunjungan ke berbagai sekolah dan perguruan tinggi di Kota Palembang-Foto : Istimewa-

PALEMBANG – Komitmen mendalam terhadap sektor pendidikan kembali ditunjukkan oleh anggota DPRD Provinsi Sumatera Selatan dari Daerah Pemilihan (Dapil) II. 

Dalam rangka masa reses yang berlangsung pada 21–28 Agustus 2025, rombongan anggota dewan melakukan kunjungan ke berbagai sekolah dan perguruan tinggi di Kota Palembang untuk mendengarkan langsung aspirasi pelajar, guru, serta masyarakat pendidikan lainnya.


Rombongan dapil II Yang mengikuti reses tahap II tahun 2025-Foto : Istimewa-

Kegiatan ini merupakan lanjutan dari reses masa sidang II yang sebelumnya digelar 10–17 Februari 2025, di mana mereka juga turun langsung ke SMA/SMK di wilayah Dapil II seperti SMAN 18 dan SMKN 6 Palembang.

Beberapa lembaga pendidikan yang disambangi dalam reses kali ini antara lain SMA IGM, MAN 2 Palembang, SMA Pusri, SMA Darma Bakti, SMA Bina Warga, SMA Muhammadiyah 6, Poltekkes Kemenkes, dan Universitas Aisyiyah Palembang.

Setiap kunjungan disambut dengan antusias, seperti di SMA Pusri yang menyajikan penampilan marching band dan tarian tradisional.


--

Dialog antara dewan dan pelajar berlangsung interaktif. Para siswa mengangkat isu-isu penting seperti kesulitan akses pendidikan bagi masyarakat kurang mampu, permintaan bantuan alat teknologi seperti smart board, hingga keingintahuan tentang peran dan proses menjadi anggota legislatif.

Di SMA Darma Bakti, pihak sekolah mengusulkan penambahan ruang belajar, pembangunan talud sepanjang 800 meter di sekitar Sungai Juaro, dan peningkatan penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP).

Sementara itu, kunjungan ke SDN 108 Sei Lais mencatat permintaan insentif untuk guru mengaji, pengadaan seragam, serta perbaikan infrastruktur jalan dan jembatan di Kampung Sunan.

Seorang perajin kain Angkinan juga meminta dukungan pemerintah dalam pengembangan usaha mereka, yang kini telah menembus 18 besar Anugerah Pesona Desa Wisata Nasional.

Selama reses Februari lalu, isu efisiensi anggaran pendidikan mencuat saat dialog di SMAN 18 Palembang. Eka, salah satu guru, mengungkapkan kekhawatiran bahwa kebijakan penghematan dari pemerintah pusat bisa berdampak pada kesejahteraan guru.

Eka juga menyampaikan dilema guru dalam menerapkan disiplin kepada siswa. "Kadang tindakan kami dipersepsikan sebagai kekerasan, padahal niatnya membentuk karakter," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: