Disnaker Prabumulih Gelar Sharing Session Industri Baja Ringan, Tekan Angka Pengangguran dan Tingkatkan Skill

Disnaker Prabumulih Gelar Sharing Session Industri Baja Ringan, Tekan Angka Pengangguran dan Tingkatkan Skill

Wako H Arlan membuka kegiatan pelatihan baja ringan.-Foto:dokumen palpos-

PRABUMULIH, PALPOS.ID - Dalam rangka menekan angka pengangguran serta meningkatkan skill atau keahlian tenaga kerja khususnya para tukang bangunan dalam bidang pemasangan rangka baja ringan, Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Prabumulih kembali mengambil langkah strategis dengan menggelar sharing session industri pelatihan baja ringan.

Kegiatan yang berlangsung di Aula Balai Latihan Kerja (BLK) Disnaker Prabumulih pada Selasa, 9 September 2025 ini resmi dibuka langsung oleh Walikota Prabumulih, H Arlan.

Acara tersebut dihadiri oleh Asisten I Setda Kota Prabumulih DR Drs H Aris Priadi SH MSi, Kepala Disnaker Kota Prabumulih, H Sanjay Yunus SH MH, serta Koordinator Instruktur Himpunan Aplikator Indonesia, Bambang, dengan jumlah peserta pelatihan mencapai 50 orang tukang bangunan.

Dalam sambutannya, Walikota Prabumulih, H Arlan menegaskan bahwa kegiatan pelatihan baja ringan ini merupakan salah satu bentuk komitmen nyata pemerintah dalam mengurangi angka pengangguran serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di bidang ketenagakerjaan.

BACA JUGA:Merasa Tertipu, Mantan Balon Bupati Muara Enim Laporkan Balon Wabup Pasangannya ke Polisi

BACA JUGA:Produksi PHR Zona 4 Tembus 30 Ribu BOPD, Catat Rekor Tertinggi Sejak 2021

“Kegiatan ini kita laksanakan sebagai upaya untuk membantu masyarakat, khususnya para tukang bangunan, agar memiliki keahlian yang lebih profesional.

Dengan skill yang baik, mereka akan lebih mudah mendapatkan pekerjaan,” tegas Arlan.

Pada kesempatan itu H Arlan juga berpesan agar para peserta mengikuti setiap sesi pelatihan dengan penuh keseriusan.

“Ikuti kegiatan ini dengan serius, dengarkan apa yang disampaikan instruktur, dan jangan sia-siakan kesempatan yang sudah diberikan pemerintah ini,” katanya.

BACA JUGA:623 Sertifikat Tanah Program PTSL di Prabumulih Belum Diambil Warga

BACA JUGA:Nekat Curi Kabel dan 279 Bata Ringan, Pemuda di Prabumulih Ditangkap Polisi Saat Asik Makan Siang

Suami dari Hj Linda Apriana ini juga menekankan pentingnya kualitas kerja seorang tukang bangunan.

Menurutnya, pekerjaan yang rapi, kokoh, dan profesional akan membuat masyarakat percaya dan kembali menggunakan jasa tukang tersebut di kemudian hari.

“Kalau sudah mengikuti pelatihan ini, saya harap peserta bisa bekerja lebih profesional, bagus, dan rapi. Seperti tukang-tukang dari Jawa, Bandung, dan Lampung yang selama ini terkenal begawe rapi.

Kalau pekerjaan rapi, bagus, dan kokoh, maka otomatis kita akan dicari dan dipakai lagi oleh orang,” ungkapnya.

BACA JUGA:Tahun 2025, Pemkot Prabumulih Catat 8 Kasus Gigitan Anjing Rabies: Warga Diminta Rutin Vaksin Hewan Peliharaan

BACA JUGA:Forki Prabumulih Gelar Muscablub, Abi Samran Terpilih Aklamasi Sebagai Ketua Periode 2023–2027

Orang nomor satu di Prabumulih ini menambahkan, pelatihan ini bukan hanya sekadar menambah wawasan, tetapi juga investasi jangka panjang bagi peserta.

“Gunakan kesempatan ini dengan baik supaya berguna untuk bapak-bapak sekalian di masa depan. Itu harapan Cak,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Disnaker Kota Prabumulih, H Sanjay Yunus menjelaskan bahwa kegiatan sharing session industri baja ringan ini dirancang khusus untuk memberikan upgrading skill kepada tenaga kerja, terutama di bidang pemasangan rangka baja ringan.

“Kita memberikan peningkatan kapasitas. Jadi, tukang rangka baja ringan yang sudah ada kita kumpulkan, lalu diberikan pelatihan baik secara teori maupun praktik langsung dari para ahli di bidangnya,” jelas Sanjay.

Lebih lanjut, ia menerangkan bahwa pelatihan ini diikuti oleh 50 orang tukang bangunan yang memang sudah memiliki pengalaman dasar di dunia konstruksi.

“Jadi pesertanya memang tukang yang biasa bekerja di lapangan. Mereka dilatih selama satu hari penuh tentang tata cara pemasangan rangka baja ringan yang benar agar hasilnya kokoh, aman, dan berkualitas,” ucapnya.

Menurut Sanjay, pelatihan ini juga sangat penting untuk meminimalisir risiko kesalahan pemasangan.

“Dengan adanya pelatihan ini, kita ingin menekan risiko buruk akibat pemasangan rangka baja yang tidak sesuai standar. Karena kesalahan pemasangan bisa berakibat fatal, baik dari sisi keamanan maupun biaya,” tambahnya.

Kadisnaker Prabumulih, Sanjay Yunus, menambahkan bahwa kegiatan seperti ini tidak akan berhenti sampai di sini saja.

Ke depan, pihaknya akan terus menggelar berbagai pelatihan keterampilan lain sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.

“Bukan hanya baja ringan, kita juga akan menyasar bidang lain seperti las listrik, mekanik, dan berbagai keahlian yang saat ini banyak dibutuhkan.

Prinsipnya, setiap tahun kita akan meningkatkan jumlah tenaga kerja yang siap pakai dan kompeten,” tegasnya.

Ia juga berharap peserta pelatihan bisa menjadi agen perubahan di lingkungannya.

“Setelah pulang dari sini, ilmunya jangan berhenti di diri sendiri. Bagikan ke teman-teman tukang lainnya agar semakin banyak tenaga kerja di Prabumulih yang bisa bekerja profesional,” pungkasnya.

Salah satu peserta pelatihan, mengaku senang dengan adanya program ini.

Menurutnya, selama ini ia hanya mengandalkan pengalaman di lapangan tanpa pernah mengikuti pelatihan resmi.

“Biasanya saya belajar pasang baja ringan dari teman-teman. Tapi dengan ikut pelatihan ini, jadi tahu teori yang benar, cara pengukuran yang tepat, sampai teknik sambungan biar lebih kokoh. Alhamdulillah, ini sangat bermanfaat buat saya,” ungkapnya. (abu)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: