Galbi Jjim : Hidangan Mewah Korea yang Mendunia dan Menggugah Selera

Hidangan rebusan iga sapi khas Korea ini bukan cuma lezat, tapi juga penuh makna.-Fhoto: Istimewa-
PALPOS.ID - Makanan Korea telah lama menjadi bagian dari tren global, terutama berkat gelombang Hallyu yang merambah dunia lewat drama, musik, dan budaya pop.
Salah satu kuliner yang kini mulai menyita perhatian para pecinta kuliner internasional adalah Galbi Jjim, hidangan rebusan iga sapi khas Korea yang terkenal karena kelembutannya, rasa gurih-manis yang kaya, dan penyajian yang elegan.
Galbi Jjim (갈비찜), dalam bahasa Korea berarti "iga sapi rebus", adalah hidangan tradisional yang biasanya disajikan pada hari besar, perayaan keluarga, atau acara-acara khusus seperti Tahun Baru Korea (Seollal) dan Chuseok (Hari Panen).
Hidangan ini dibuat dengan merebus potongan iga sapi yang besar dan berdaging dalam campuran bumbu khas Korea seperti kecap asin (ganjang), gula, bawang putih, jahe, dan minyak wijen, lalu dimasak perlahan hingga dagingnya sangat empuk dan mudah lepas dari tulangnya.
BACA JUGA:Budae Jjigae : Perpaduan Sejarah dan Rasa dalam Semangkuk Sup Pedas Korea
BACA JUGA:Jjamppong : Hidangan Pedas Korea yang Mendunia dan Menggoda Lidah Pecinta Kuliner
Selain daging sapi berkualitas tinggi, Galbi Jjim biasanya disertai berbagai bahan pelengkap seperti wortel, kentang, jamur shiitake, chestnut, dan kadang-kadang jujube (kurma merah Korea) yang memberikan cita rasa manis alami.
Di beberapa versi modern, tambahan seperti mi soun (dangmyeon) atau kacang pinus juga digunakan untuk memperkaya tekstur dan rasa.
Keunikan Galbi Jjim terletak pada perpaduan rasa gurih, manis, dan sedikit pedas yang harmonis.
Proses memasaknya yang panjang memungkinkan semua bumbu meresap ke dalam daging dan sayuran.
BACA JUGA:Dakbal : Kuliner Pedas Korea yang Mulai Populer di Kalangan Milenial Indonesia
BACA JUGA:Inovasi Kuliner Nusantara : Tahu Goreng Isi Ayam Mercon, Sensasi Pedas yang Menggoda Lidah
Kuahnya yang kental dan berwarna cokelat gelap bukan hanya mengundang selera, tetapi juga menandakan kedalaman rasa yang kompleks.
Chef Park Ji-hoon, seorang koki Korea Selatan yang berbasis di Jakarta, menjelaskan, “Galbi Jjim bukan sekadar makanan, tapi simbol kehangatan dan cinta dalam budaya Korea.
Ini adalah makanan yang membutuhkan waktu dan kesabaran, biasanya dimasak oleh ibu atau nenek untuk keluarga besar.”
Menurutnya, Galbi Jjim yang baik harus memiliki daging yang sangat empuk, nyaris meleleh di mulut, namun tetap mempertahankan bentuknya saat disajikan.
BACA JUGA:Ayam Goreng Pedas : Hidangan Favorit Nusantara Yang Menggoda Lidah
BACA JUGA:MI CHILI OIL : Sensasi Pedas yang Menggoda, Produk Mi Instan Viral Asli Indonesia
“Bumbu harus seimbang — tidak terlalu manis, tidak terlalu asin, dan tetap mempertahankan rasa alami dari daging sapi,” tambahnya.
Dalam beberapa tahun terakhir, Galbi Jjim semakin dikenal secara internasional.
Sejumlah restoran Korea di luar negeri mulai menempatkan Galbi Jjim sebagai salah satu menu andalan mereka.
Di Amerika Serikat dan Eropa, permintaan akan hidangan Korea semakin meningkat, terutama sejak munculnya konten mukbang dan food vlogger yang memperkenalkan hidangan ini kepada audiens global.
Di Indonesia, popularitas Galbi Jjim ikut terdongkrak oleh tren K-Drama dan K-Pop.
Banyak penggemar drama Korea mengaku penasaran mencoba hidangan ini setelah melihat adegan makan malam keluarga dalam serial-serial populer seperti Crash Landing on You atau Hospital Playlist.
Rina Ayu, seorang penggemar K-Drama asal Bandung, mengatakan bahwa ia pertama kali mencicipi Galbi Jjim di sebuah restoran Korea di Jakarta setelah menontonnya di salah satu drama favoritnya.
“Waktu lihat di drama, kelihatan lezat banget.
Ternyata setelah dicoba, memang enak sekali. Rasanya kaya, gurih, dan manisnya pas. Benar-benar comfort food,” ujarnya.
Menariknya, beberapa restoran dan koki lokal di Indonesia mulai mengadaptasi Galbi Jjim dengan sentuhan lokal.
Misalnya, ada yang mengganti daging sapi impor dengan iga sapi lokal, atau menambahkan sambal sebagai pelengkap agar sesuai dengan selera pedas masyarakat Indonesia.
Chef Rizky Darmawan, pemilik restoran fusion Korea-Indonesia di Jakarta, mengatakan bahwa Galbi Jjim memiliki potensi besar untuk dikembangkan di Indonesia.
“Banyak orang Indonesia suka makanan berkuah dan daging yang lembut, jadi Galbi Jjim cocok sekali. Kami menyesuaikan bumbu agar sedikit lebih pedas, dan ternyata mendapat sambutan positif dari pelanggan,” jelasnya.
Karena menggunakan bahan utama yang berkualitas tinggi dan proses memasak yang memakan waktu lama, Galbi Jjim biasanya dijual dengan harga cukup mahal dibandingkan hidangan Korea lainnya.
Di restoran-restoran kelas menengah atas di Jakarta, seporsi Galbi Jjim bisa dihargai antara Rp 150.000 hingga Rp 300.000, tergantung ukuran dan bahan pelengkapnya.
Meski demikian, banyak pelanggan merasa harga tersebut sepadan dengan pengalaman kuliner yang didapatkan.
“Ini bukan makanan sehari-hari, tapi makanan spesial. Rasanya memang beda dan porsinya juga cukup besar untuk dibagi,” kata Andi Wijaya, seorang pelanggan di restoran Korea di kawasan Senopati.
Dengan terus berkembangnya minat terhadap makanan Korea dan meningkatnya jumlah restoran Korea di Indonesia dan berbagai negara lainnya, masa depan Galbi Jjim tampak cerah.
Hidangan ini tidak hanya membawa cita rasa yang lezat, tetapi juga nilai budaya yang mendalam.
Bagi banyak orang, mencicipi Galbi Jjim bukan sekadar menikmati makanan — tetapi juga merasakan sepotong kecil budaya Korea yang kaya dan penuh makna.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: