Lontong Kupang : Kuliner Khas Jawa Timur yang Menggugah Selera dan Sarat Tradisi

Lontong Kupang : Kuliner Khas Jawa Timur yang Menggugah Selera dan Sarat Tradisi

Lontong empuk, kupang gurih, dan petis udang yang menggoda kuliner khas Jawa Timur yang tak lekang oleh waktu.-Fhoto: Istimewa-

Tradisi mengonsumsi Lontong Kupang erat kaitannya dengan budaya maritim masyarakat Jawa Timur. Kupang yang digunakan harus segar, karena jika sudah terlalu lama, rasanya bisa pahit atau amis.

Oleh karena itu, banyak penjual Lontong Kupang yang bekerja sama langsung dengan nelayan atau bahkan menangkap kupang sendiri di laut saat subuh.

BACA JUGA:Semur Jengkol : Kuliner Tradisional yang Dicintai dan Dibenci Sekaligus

BACA JUGA:Sate Blora, Kuliner Legendaris dari Jawa Tengah yang Makin Mendunia

Lontong Kupang biasanya disajikan dalam mangkuk atau piring kecil. Isi utamanya adalah irisan lontong, kupang rebus, bawang putih cincang, petis, dan siraman air kaldu dari rebusan kupang.

Beberapa penjual juga menambahkan perasan jeruk nipis untuk memberikan sensasi asam yang segar.

Yang membuat Lontong Kupang semakin spesial adalah tambahan lentho, gorengan dari kacang tolo dan singkong yang digoreng garing.

Perpaduan tekstur lembut dari lontong dan kupang, serta kerenyahan lentho, menciptakan pengalaman makan yang unik.

"Rahasia enaknya Lontong Kupang itu ada di petisnya. Petisnya harus dari udang asli, bukan yang campuran," ungkap Pak Bambang (47), pemilik warung Lontong Kupang "Mak Tini" yang cukup terkenal di Sidoarjo. "Kalau petisnya palsu, rasanya langsung beda."

Selain petis, penggunaan bawang putih segar yang diulek langsung sebelum disajikan juga menjadi kunci kenikmatan hidangan ini.

Beberapa penjual bahkan menambahkan sedikit sambal atau cabai rawit bagi yang suka rasa pedas.

Bagi masyarakat Jawa Timur, terutama yang tinggal di pesisir, Lontong Kupang bukan sekadar makanan, melainkan bagian dari identitas budaya.

Makanan ini kerap hadir dalam berbagai acara adat dan kegiatan masyarakat, seperti selamatan laut, ritual bersih desa, hingga hajatan keluarga.

"Di kampung saya di Sedati, kalau ada acara besar, pasti ada Lontong Kupang," ujar Yuni, warga asli Sidoarjo yang kini merantau ke Jakarta.

"Makanya saya kangen banget sama makanan ini. Di Jakarta susah cari yang rasanya otentik."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: