Pertamina EP Limau Field Dukung Pemberdayaan Perempuan Desa di Prabumulih Lewat Program NIAT MILA

Pertamina EP Limau Field Dukung Pemberdayaan Perempuan Desa di Prabumulih Lewat Program NIAT MILA

Pelatihan administrasi, pengelolaan keuangan, dan komunikasi kelompok di Desa Tanjung Menang-Foto:dokumen palpos-

“Pertamina EP Limau Field ingin memastikan bahwa setiap kegiatan operasional perusahaan juga memberi dampak positif bagi masyarakat sekitar, baik secara sosial, ekonomi, maupun lingkungan,” tambahnya.

Salah satu keunikan Program NIAT MILA adalah fokusnya pada pemberdayaan perempuan desa.

BACA JUGA:Hindari Macet! Dishub Prabumulih Imbau Pengendara Gunakan Jalan Lingkar Timur Saat Karnaval

BACA JUGA:Karnaval HUT ke-24 Kota Prabumulih Siap Digelar, Kadin Kominfo: Ada 56 Regu Ikut Serta

Melalui keterlibatan aktif Kelompok Wanita Tani (KWT), Pertamina EP berupaya menjadikan perempuan sebagai agen perubahan dalam menciptakan sistem pertanian yang mandiri dan berkelanjutan.

Iwan Ridwan Faizal menegaskan bahwa keberhasilan program seperti ini tidak hanya diukur dari hasil panen, tetapi juga dari kemampuan kelompok masyarakat untuk bertahan dan berkembang secara mandiri.

“Kita ingin masyarakat bisa terus menerapkan ilmu yang sudah didapat tanpa harus menunggu program lanjutan. Dengan begitu, manfaatnya akan terus dirasakan secara berkelanjutan,” ujarnya.

Iwan menambahkan bahwa Pertamina EP Limau Field berkomitmen untuk terus memperluas jangkauan program pemberdayaan masyarakat, khususnya di sekitar wilayah operasi perusahaan.

Dengan pendekatan berbasis kolaborasi, perusahaan berharap dapat menciptakan ekosistem sosial yang tangguh dan produktif.

Ketua TP PKK Desa Tanjung Menang, Melisa, menyampaikan apresiasinya atas kepedulian Pertamina EP terhadap masyarakat desa, khususnya kaum perempuan.

Menurutnya, kegiatan ini memberikan peluang bagi perempuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola usaha pertanian secara profesional.

“Program ini menunjukkan bahwa perempuan desa punya peran penting dalam menciptakan pertanian yang lebih berkelanjutan.

Kami ingin KWT di desa ini menjadi mandiri dan berkontribusi terhadap ketahanan pangan daerah,” ujar Melisa dengan penuh semangat.

Melisa menambahkan, pelatihan yang diberikan sangat bermanfaat, terutama dalam hal administrasi dan pengelolaan keuangan kelompok.

Hal ini diharapkan mampu memperkuat tata kelola organisasi KWT sehingga mereka tidak hanya bergantung pada bantuan eksternal, tetapi bisa mengembangkan potensi lokal secara mandiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: