KETAPANG, PALPOS.ID – Pemekaran wilayah Provinsi Kalimantan Barat, Tugu Tolak Bala simbol perdamaian dan harmoni etnis di Kabupaten Ketapang calon Provinsi Ketapang.
Tugu Tolak Bala yang menjulang gagah di tengah Kota Ketapang, berdiri kokoh di pertigaan Jalan Merdeka dan Jalan A Yani.
Tugu ini bukan hanya sebuah struktur fisik, tetapi juga menjadi simbol perdamaian dan harmoni etnis di Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalbar.
Tugu Perdamaian ini sangat penting dalam menyatukan masyarakat yang beragam etnis di wilayah tersebut.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Provinsi Kalimantan Barat, Pemekaran Daerah Kabupaten Ketapang Demi Provinsi Baru
Bahkan, tugu tersebut melambangkan persatuan dan kesatuan yang harus dijaga oleh semua pihak, tanpa memandang suku atau etnisnya.
"Tugu ini adalah simbol perekat masyarakat Kabupaten Ketapang yang cinta damai. Oleh karena itu, persatuan dan kesatuan semua etnis harus tetap terjaga dengan baik," ungkap Bupati Ketapang Martin Rantan beberapa waktu lalu.
Martin Rantan juga mengapresiasi pendiri dan inisiator Tugu Perdamaian ini, serta dukungan yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Ketapang dan berbagai pihak, termasuk tokoh masyarakat dan pemuka agama.
Rasa syukur dan terima kasih kepada mereka menjadi landasan untuk menjaga tugu ini dengan baik, serta menjaga keamanan, ketertiban, dan kedamaian masyarakat yang beragam etnis di Kabupaten Ketapang.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Provinsi Kalimantan Barat, Surga Tersembunyi di Bukit Kuri Calon Provinsi Ketapang
Martin Rantan juga mencatat bahwa meskipun Kalimantan Barat pernah mengalami kerusuhan dan gejolak di beberapa daerah, Kabupaten Ketapang tetap aman, damai, dan kondusif.
Ini terjadi berkat hubungan harmonis, kerukunan umat beragama, serta kerjasama antara masyarakat adat dengan pemerintah daerah.
Tugu Tolak Bala di Kota Ketapang bukan hanya sebuah monumen, tetapi juga cerminan dari semangat perdamaian, persatuan, dan harmoni etnis yang harus terus dijaga dan diperkuat oleh seluruh masyarakat Kabupaten Ketapang.