"Male au" (Saya Lapar)
"Mauas au" (Saya Haus)
"Holong do rohakku tuho" (Aku Sayang Kamu)
"Beta naik kareta" (Ayo Naik Motor)
"Tusan ma hita" (Kita Kesana Saja)
"Turun dison ma hita" (Turun Disini Saja)
"Sai horas ma di pardalanan" (Selamat Jalan)
"Horasma na tading" (Selamat Tinggal)
Membangun Komunikasi yang Lebih Akrab
BACA JUGA:Mengungkap Kejutan: 7 Kabupaten Penghasil Durian Terbanyak di Provinsi Sumatera Utara
BACA JUGA:Provinsi Sumatera Utara Berencana Pemekaran Wilayah Hingga Muncul Provinsi Kepulauan Nias
Mengetahui beberapa kosa kata ini tidak hanya memudahkan interaksi dengan masyarakat setempat, tetapi juga memberikan pengalaman yang lebih dekat dengan budaya Batak.
Bagaimana pun, berkomunikasi dalam bahasa lokal selalu menjadi cara terbaik untuk membangun hubungan yang lebih akrab saat berada di lingkungan yang berbeda.
Merayakan Keanekaragaman Sumatera Utara
Dengan memahami bahasa Batak, kita tidak hanya menghormati keberagaman kultural Sumatera Utara tetapi juga mendukung pelestarian warisan budaya yang unik. Selamat mengeksplorasi kekayaan linguistik Sumatera Utara!
Wacana Pembentukan Provinsi Sumatera Timur Pemekaran Sumatera Utara: Mengembalikan Kejayaan Masa Lalu.