Keberhasilannya di Komisi X membuat Kahar kembali terpilih sebagai anggota DPR RI pada periode berikutnya, yakni 2009-2014.
Pada periode ini, ia tetap duduk di Komisi X dan terus menunjukkan dedikasi tinggi dalam mengawal kebijakan pendidikan dan pariwisata di Indonesia.
Pada periode 2014-2019, Kahar Muzakir kembali terpilih sebagai anggota DPR RI dan ditempatkan di Komisi III yang membidangi hukum, HAM, dan keamanan.
Peran barunya di komisi tersebut memberinya kesempatan untuk turut berkontribusi dalam pengembangan kebijakan hukum dan keamanan di Indonesia.
Selain berperan aktif di Komisi III, Kahar juga ditunjuk oleh Fraksi Golkar untuk menjadi anggota Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) pada November 2015.
Di MKD, Kahar bertugas untuk menjaga integritas dan etika anggota DPR RI, sebuah tanggung jawab yang membutuhkan ketegasan dan kebijaksanaan.
Pada Januari 2016, Kahar Muzakir kembali mendapat kepercayaan besar ketika ditunjuk sebagai Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI.
Dalam posisinya sebagai Ketua Banggar, Kahar memainkan peran krusial dalam pengalokasian anggaran negara dan memastikan bahwa setiap alokasi anggaran sesuai dengan prioritas pembangunan nasional.
Karier politik Kahar terus berlanjut hingga ia kembali terpilih sebagai anggota DPR RI untuk periode 2019-2024.
Pada periode ini, Kahar ditempatkan di Komisi III yang membidangi hukum, HAM, dan keamanan.
Pengalaman dan dedikasinya yang panjang di bidang legislasi menjadikannya salah satu legislator senior yang dihormati oleh rekan-rekannya di DPR.
Masa Depan Partai Golkar di Tangan Plt Ketum Kahar Muzakir
Dengan ditunjuknya Kahar Muzakir sebagai Plt Ketua Umum Partai Golkar, banyak pihak berharap bahwa Golkar dapat terus menjaga stabilitas dan soliditas internal partai.
Tugas berat menanti Kahar dalam mempersiapkan partai menghadapi berbagai tantangan politik, termasuk pemilihan umum yang akan datang.
Sebagai Plt Ketua Umum, Kahar harus memastikan bahwa proses penjaringan calon Ketua Umum definitif dapat berjalan dengan lancar dan transparan.
Selain itu, ia juga diharapkan mampu memimpin partai dalam menyusun strategi politik yang efektif untuk mempertahankan posisi Golkar sebagai salah satu partai politik terbesar di Indonesia.