KPU Sumsel Targetkan Partisipasi Pemilih Pemula dan Anak Muda
Komisioner KPU Sumsel Hendri Almawijaya foto bersama peserta sosialisasi di Aula KPU Sumsel, Sabtu 05 November 2022. -Palpos.id-
PALEMBANG, PALPOS.ID – Jelang tahun politik, KPU Sumsel menggelar sosialisasi tatap muka dengan segmen pemilih pemula di Provinsi Sumsel.
Kegiatan dengan tema ‘Peran Generasi Muda sebagai Agen of Power pendongkrak partisipasi pemilih dalam pemilu 2022’ itu, digelar di Aula Demokrasi Sriwijaya KPU Sumsel, Sabtu 05 November 2022.
Ketua KPU Sumsel Amrah Muslimin SE Msi, menegaskan para pemuda harus ikut menentukan arah kehidupan bangsa ini ke depan.
‘’Artinya pemuda harus aktif dalam kegiatan politik. Dan harus memantau perjalanan panjang demokrasi, termasuk di Provinsi Sumsel,” ungkap Amrah.
BACA JUGA:Jelang Pemilu 2024 Komisioner KPU OKU Lakukan Medical Check Up
Apalagi, sambung Amrah, tahun 2024 itu ada dua agenda besar dalam politik. Yakni ada Pemilu terdiri dari Pilpres dan Pileg. Serta ada Pilkada.
‘’Makanya, KPU Sumsel butuh relawan sebagai Badan Adhoc PPK, PPS. Bahkan, KPU Sumsel butuh 160 ribu lebih relawan sebagai KPPS,” tegasnya.
Sedangkan Komisioner KPU Sumsel Hendri Almawijaya mengaku, azas pemilu saat ini yaitu Luber Jurdil.
Peserta pemilu atau pemilih di Indonesia ini, yakni generasi milenial sebanyak 69,3 juta atau 25 persen lebih pemilih.
BACA JUGA:KPU Palembang Verifikasi Faktual Kepengurusan 9 Partai Calon Peserta Pemilu
Kemudian, ada juga generasi Z, yang jumlahnya mencapai 74,9 juta atau sekitar 27,5 persen dari jumlah penduduk Indonesia.
‘’Bayangkan kalau kedua generasi ini tak ikut politik. Sementara target pemilih secara nasional yakni 77,5 persen,” ungkapnya.
Salah seorang narasumber dalam sosialisasi, Tomi Siahaan menegaskan, di Indonesia ini, ada 60 persen pemilih yakni anak muda.
‘’Kalau menurut Undang-undang, pemuda itu usia 16-30 tahun. Kalau anak muda ini, saya kategorikan umur 17-39 tahun,” terangnya.
BACA JUGA:Antisipasi Nama Tak Dicatut Parpol, Warga Diminta Cek Link Khusus KPU
Akan tetapi, sambung Tomi, anak muda saat ini cenderung ‘cuek’ dengan politik. Karena mereka lebih mengedepankan mencari ekonomi.
‘’Mereka lebih mementingkan ekonomi daripada politik. Padahal parpol butuh anak muda, karena sangat berpengaruh,” tambahnya.
Peserta sosialisasi tersebut terdiri dari organisasi mahasiswa, organisasi kepemudaan alias OKP, serta organisasi pemuda lainnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: