Ini Pengakuan Tiga Tersangka Pembunuhan Lansia Buruh PTPN VII Cinta Manis

Ini Pengakuan Tiga Tersangka Pembunuhan Lansia Buruh PTPN VII Cinta Manis

Polres Ogan Ilir gelar Press Rillis tiga tersangka pembunuhan Buruh PTPN VII Cinta Manis, Senin 07 November 2022. -Palpos.id-

INDRALAYA, PALPOS.ID - Tiga tersangka pembunuhan korban Jamil (71), warga Tanjung Lalang, Kecamatan, Payaraman, Kabupaten Ogan Ilir (OI), kini diamankan di Mapolres Ogan Ilir (OI).

Bahkan, ketiga tersangka beberkan alasan dan kronologis peristiwa pencurian hingga merenggut nyawa lansia yang merupakan buruh api PTPN VII Cinta Manis tersebut.

Dari pengakuan para tersangka  RRS (16), M Riski Wahyudi (20) dan Agus Alihasan (28), alasan nekat melakukan hal tersebut karena tergiur dengan uang yang dibawa korban Jamil.

"Ketika korban membeli HP (seken) milik RRS, saya melihat dia (Korban) mengeluarkan banyak uang.

BACA JUGA:Demi Uang Rp7 Juta Tiga Pemuda Tega Bunuh Buruh PTPN VII Cinta Manis

Setelah korban pergi, saya bilang sama RRS dan Riski perihal uang korban tersebut," terang tersangka Agus, saat jumpa pers di Mapolres OI, Senin 07 November 2022.

Tersangka Agus sendiri saat ini sudah menjadi ayah satu anak. Dalam kasus ini, Agus merupakan otak pencurian dan pembunuhan korban Jamil.

Kemudian Agus dan kedua rekanya itu berkumpul dan merencanakan perampokan terhadap korban. 

"Setalah korban pulang, mereka berdua (RRS dan Riski) menghilang, ternyata keduanya jalan kaki. Kemudian melakukan perampokan itu," tambah Agus.

BACA JUGA:Lakukan Pembunuhan, Kakak Beradik Asal Tanjung Raja Divonis 11 Tahun

Sementara dari keterangan tersangka Riski, dirinya dan RRS hanya ingin mencuri uang milik korban.

Karena korban melakukan perlawanan dan mengeluarkan senjata tajam jenis pisau, hingga akhirnya terjadilah pembunuhan tersebut.

"Ketika kami hadang, korban melawan. Dio nak nujah, berhasil direbut RRS, kemudian topeng RRS ditariknyo.

Karena khawatir dan takut, RRS yang berhasil merebut pisau korban lalu menusuknya," terang Riski.

BACA JUGA:4 Bulan Buron Pelaku Pembunuhan di OKU Keok Dipelor Polisi

Setelah itu, untuk memastikan korban telah tewas RRS mengikat leher korban dengan menggunakan tali.

Sementara Riski menyembunyika motor korban ke tempat yang dinggap aman. Setelah itu keduanya pergi dengan membawa uang senilai Rp7 juta dan HP yang baru korban beli dari tersangka RRS.

Setelah itu keduanya melapor ke tersangka Agus. Uang tersebut kemudian dibagi tiga. Setelah itu tersangka Agus memerintahkan kedua tersangka untuk melarikan diri.

Ketiganya mengaku uang tersebut digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Mulai dari rokok, ongkos travel, makan dan minum.

BACA JUGA:Pelaku Pembunuhan di Muara Enim Terancam Hukuman Mati

"Kami menyesal, dan merasa bersalah kemudian kami memutuskan untuk menyerahkan diri ke Polsek Kayu Agung," terang Riski.

Kapolres Ogan Ilir, AKBP Andi Baso Rahman mengatakan bahwa pengungkapan kasus tersebut merupakan gerak cepat dan kerjasama jajarannya dengan pihak-pihak yang bersangkutan.

Baik dari Intstitusi kepolisian itu sendiri maupun dengan perangkat desa setempat, kelurga korban juga keluarga tersangka.

"Ini nerupakan kesigapan masyarakat dan anggota kita sehingga ada kolaborasi dan kasus ini dapat diungkap kurang dari 12 jam," terang Kapolres.

BACA JUGA:Dua Tahun Buron, Pelaku Pembunuhan di Muratara Ditangkap di Lubuklinggau

Untuk ketiga tersangka ini diancam dengan kurungan penjara hingga seumur hidup atau 20 tahun penjara sesuai pasal 365 ayat 4 tentang pencurian dengan kekerasan yang menyebabkan hilangnya nyawa seseorang.

Kapolres menghimbau agar masyarakat tetap waspada ketika melakukan aktivitas atau sedang dalam melakukan perjalanan.

Baik pribadi maupun bersama-sama utamanya mereka yang membawa barang-barang berharga.

"Kami himbau kepada masyarakat utamanya di Kabupaten OI agar berhati-hati dan waspada ketika melakukan aktivitas sehari-hari atau dalam melakukan perjalanan.

BACA JUGA:Pengusaha Muda Asal Ogan Ilir Bunuh Diri karena Frustasi

Utamanya bagi mereka yang membawa barang berharga jangan sampai kejadian serupa dialami oleh masyarakat lain," tutupnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: