Pertamina Implementasikan DDF Kombinasi Bahan Bakar CNG dan Solar, Gantikan BBM Pertalite...

Pertamina Implementasikan DDF Kombinasi Bahan Bakar CNG dan Solar, Gantikan BBM Pertalite...

Bahan Bakar CNG pengganti BBM Pertalite yang akan mulai dipasarkan pemerintah awal Januari 2023.-Palpos.id-Youtube

Lebih lanjut kata Yan, jika Indonesia tidak seperti negara maju lainnya yang sudah ada kebijakan terkait masalah kendaraan.

“Kalau menurut saya kebijakan ini tidak efektif, kita bukan seperti negara-negara lain. Di mana ada kendaraan di jalan raya, ada batasan untuk membeli kendaraan.

Ini tidak seperti itu, bisa seperti membeli kacang goreng. Kita bukan seperti negara maju yang berpikir seperti itu,” lanjutnya.

BACA JUGA:Sumber Penghasilan Sama Dari Pemerintah, PPK Rangkap 3 Profesi Jadi Sorotan

BACA JUGA:Ini 15 Larangan bagi PNS, Menyalahgunakan Wewenang hingga Mendukung Calon Kepala Daerah...

“Kita ini masih berpikir segala urusan yang dilakukan Pemerintah itu semata-mata hanya bisnis tok. 

Tidak pernah memikirkan masalah lingkungan hidup, energi yang dihasilkan oleh jenis apapun yang dilakukan Pemerintah gitu loh. 

Ini semua hanya kepentingan berdagang dan kepentingan-kepentingan korporasi-korporasi yang ada di Kementrian, hanya sebatas itu,” kata Yan.

Selain itu, dirinya menuturkan, jika masyarakat dipaksa menggunakan CNG bisa saja nanti kedepannya harga CNG akan mengalami kenaikan karena permintaan yang tinggi.

“Kalau nanti kita semua dipaksakan untuk memakai CNG, sedangkan pertalite dan premium tidak lagi didistribusikan oleh Pertamina.

Artinya semuanya menjadi langkah dan di pasaran itu hanya ada CNG dengan pertamax saja. Mau tidak mau kan jadinya masyarakat kita berganti ke CNG.

BACA JUGA:Dukung Pemulihan Ekonomi, Transaksi BNIDirect Tumbuh Positif

BACA JUGA:Tol Indralaya - Prabumulih Ditarget Selesai Maret 2023

Kalau CNG permintaannya semakin banyak, masyarakat semua beralih ke CNG. Otomatis harganya akan naik, karena permintaan yang tinggi,” tuturnya.

Yan menyebutkan, jika kendaraan listrik lebih efektif. Akan tetapi masalahnya di besaran Watt yang harus digunakan masyarakat, agar mampu menggunakan kendaraan listrik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber