Goa Harimau, Saksi Peradapan Masa Lampau di Kabupaten OKU

Goa Harimau, Saksi Peradapan Masa Lampau di Kabupaten OKU

Kerangka manusia yang tersimpan di dalam Goa Putri-FOTO : EKO MARLENO-PALPOS.ID

OKU, PALPOS.ID - Goa Harimau diyakini menjadi tempat hunian sekaligus tempat pemakaman manusia kuno yang hidup sekitar 4.000 tahun lalu. Potret gua di atas tebing itu kini telah mendunia dan menjadi salah satu obyek cagar budaya baru.

BACA JUGA:Air Terjun Batu Betiang, Wisata Tersembunyi di Empat Lawang

 Gua Harimau berada di Bukit Karang Sialang, Desa Padang Bindu, Kecamatan Semidang Aji, Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan. Setelah melakukan perjalanan dari Palembang lebih kurang lima jam, pengunjung harus berjalan kaki sekitar setengah jam menuju lokasi.

Akses yang belum terbuka membuat pengunjung harus ekstra mengeluarkan tenaga. Jalan setapak, kiri kanan batu cadas dan tanah berlumpur mau tak mau harus dilewati. Belum lagi menaiki 105 anak tangga yang curam sebelum menyaksikan pemandangan takjub.

BACA JUGA: Wow,Selama Tahun Baru, Pengunjung Gua Putri Tembus 1.230 Orang

Goa Harimau memiliki pintu masuk terbuka sekitar berdiameter 50 meter dengan langit-langit atap sekitar 30 meter. Terdapat lobang kecil menuju ruangan yang berada di atasnya sebelum ke puncak bukit.

Di dalam goa, terdapat 86 individu kerangka manusia dari ras Mongoloid yang hidup sekitar 4.000 tahun lalu. Kerangka terkubur dalam makam yang tersusun rapi dan masih dilakukan penelitian lebih lanjut. Diprediksi, temuan ini merupakan terbanyak di Asia Tenggara.

BACA JUGA:Unik ! Ada Danau Airnya Merah di Sumatera Selatan

Setiap makam, terdapat beragam kerangka. Ada yang ditemukan secara individual, tersusun, dan ditemukan posisi dan jenis kuburan yang bervariasi. Seperti dalam satu lubang terdapat dua kerangka, orang dan ibu yang dibekali gelang perunggu dan cangkang kerang.

Di dinding goa ditemukan beberapa lukisan prasejarah yang menyerupai corak batik Palembang, motif geometris, garis-garis melengkung, vertikal, titik-titik, tikar, dan beberapa bentuk lain. Lukisan legenda ini membuktikan peradaban manusia kuno yang telah mengenal seni dan budaya.

BACA JUGA:Tak Perlu ke Bali, Nikmati Sunset di Kampung Nelayan Sungsang

Di dalam goa, peneliti juga sisa hunian Preneolitik yang jauh lebih tua milik ras Australomelanesid di bawah hunian Neolitik. Di antaranya kerangka ikan, kera, harimau, babi, gajah, rusa, burung dan kerang yang diyakini menjadi hasil buruan. Ada juga sisa tumbuhan seperti umbi-umbian dan biji-bijian berupa kemiri.

Peneliti dari Pusat Arkeologi Nasional (Pusarkenas) Prof Dr Truman Simanjuntak menjelaskan, kuburan tersebut dilakukan eksvansi dan diteliti sejak 2009 dan masih berlangsung sampai sekarang. Penelitian menghasilkan peninggalan peradaban manusia yang pernah hidup di dalam gua.

BACA JUGA:Mengenal Suku Marga di Sumatera Selatan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: