New Zealand Larang Operasi Siaga Tempur TNI Bebaskan Pilot Susi Air Disandera KKB Papua

New Zealand Larang Operasi Siaga Tempur TNI Bebaskan Pilot Susi Air Disandera KKB Papua

Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua yang menyerang prajurit TNI saat pembebasan sandera Pilot Susi Air.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id

PAPUA, PALPOS.ID – Meskipun sudah ada lima korban jiwa, namun New Zealand larang operasi siaga temput TNI bebaskan Pilot Susi Air disandera KKB Papua.

Padahal sang pilot Susia Air bernama Philip Mark Mehrtens sendiri merupakan warga negara New Zealand.

Tentu saja sikap Pemerintahan New Zealand ini mengundang komentar banyak pihak termasuk dalam negeri Indonesia.

Salah satu komentar itu dari Youtuber asal Papua Krisyanto Yen Oni, dikutip dari akun youtube @Krisyanto yen oni.

BACA JUGA:Kapuspen TNI Sebut KKB Papua Terdesak dan Ada yang Meninggal Saat Baku Tembak...

BACA JUGA:Panglima TNI Tegaskan Operasi Siaga Tempur Kepada KKB, Prajurit Jangan Ragu...

Selain menyesalkan sikap New Zealand itu, Krisyanto juga menuding sangat aneh dan diduga memiliki maksud terselubung.

Kemudian, Krisyanto mengaku penyanderaan pilot Susi Air tersebut diduga merupakan skenario belaka. ‘’Makanya saya pikir ini ada benang merahnya,” jelas Krisyanto Yen Oni.

Krisyanto menyebutkan, jika Pilot Susi Air itu merupakan warga negara Selandia Baru. Sementara negara yang sangat mendukung Papua merdeka itu salah satunya New Zealand.

‘’Makanya bisa disimpulkan benang merahnya, jika penyanderaan Pilot Susi Air oleh KKB itu merupakan drama belaka,” ucap Krisyanto Yen Oni.

BACA JUGA:KKB Papua Kembali ‘Umbar’ Peluru, Korban 10 Warga Sipil, 7 Meninggal

BACA JUGA:5 Teroris Jaringan JI Sulsel Ditangkap Tim Densus 88 AT Polri, Ini Kata Karopenmas Divhumas Mabes Polri...

Bahkan, KKB Papua sendiri baru akan melepaskan Pilot Susi Air jika Pemerintah Indonesia mau memenuhi syarat-syarat yang mereka ajukan.

Bisa juga dikatakan penyanderaan Pilot Susi Air itu merupakan upaya KKB Papua dalam membuat rencana besar untuk mengguncang dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: