Masyarakat Harap Tenang, Gelombang Panas Asia Tak Terjadi di Indonesia, Ini Penjelasan BMKG...

Masyarakat Harap Tenang, Gelombang Panas Asia Tak Terjadi di Indonesia, Ini Penjelasan BMKG...

Gelombang panas asia yang terjadi disebagian besar negara-negara Asia Selatan, namun tak sampai di Indonesia.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id

"Artinya untuk suhu panas di Indonesia, bukan Gelombang Panas. Dan suhu maksimum harian sudah mulai turun," ungkapnya.

Dilanjutkan, fenomena udara panas yang terjadi di Indonesia belakangan, jika ditinjau secara lebih mendalam dengan dua penjelasan diatas secara karakteristik fenomena maupun secara indikator statistik pengamatan suhu.

BACA JUGA:Sidang Isbat Habiskan Anggaran Negara, Ini Kata Mantan Ketum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin...

BACA JUGA:3 Alasan Muhammadiyah Gunakan Metode Hisab Tentukan Awal Ramadan dan Lebaran....

Dan yang jelas itu tidak termasuk kedalam kategori gelombang panas, karena tidak memenuhi kondisi-kondisi tersebut.

Secara karakteristik fenomena, suhu panas yang terjadi di wilayah Indonesia merupakan fenomena akibat dari adanya gerak semu matahari yang merupakan suatu siklus yang biasa dan terjadi setiap tahun, sehingga potensi suhu udara panas seperti ini juga dapat berulang pada periode yang sama setiap tahunnya.

Sedangkan secara indikator statistik suhu kejadian, lonjakan suhu maksimum yang mencapai 37.2 derajat celcius melalui pengamatan stasiun BMKG di Ciputat pada pekan lalu hanya terjadi satu hari tepatnya pada tanggal 17 April 2023.

Suhu tinggi tersebut sudah turun dan kini suhu maksimum teramati berada dalam kisaran 34-36 derajat Celcius di beberapa lokasi.

BACA JUGA:Abdul Mu’ti Sebut Larangan Muhammadiyah Salat Idul Fitri di Lapangan itu Langgar Kebebasan Berkeyakinan...

BACA JUGA:Haedar Nashir Ultimatum Pemerintah Terkait Larangan Muhammadiyah Salat Idul Fitri Pakai Lapangan...

Variasi suhu maksimum 34-36 derajat celcius untuk wilayah Indonesia masih dalam kisaran normal klimatologi dibandingkan tahun- tahun sebelumnya.

Secara klimatologis, dalam hal ini untuk Jakarta, bulan April-Mei-Juni adalah bulan-bulan di mana suhu maksimum mencapai puncaknya, selain Oktober-November. Keterkaitan Gelombang Panas dan radiasi ultraviolet.

Belakangan pada berbagai media, informasi kondisi suhu udara yang panas juga dikaitkan dengan fluktuasi radiasi ultraviolet (UV) dari sinar matahari. 

Besar kecilnya radiasi UV yang mencapai permukaan bumi memiliki indikator nilai indeks UV.

BACA JUGA:Inilah Negara-negara Bareng Muhammadiyah Rayakan Idul Fitri 21 April 2023, Berikut Penjelasannya...

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber