Tahun Politik, Ketua Pujasuma Prabumulih Imbau Warganya Tidak Memilih Berdasarkan Uang

Tahun Politik, Ketua Pujasuma Prabumulih Imbau Warganya Tidak Memilih Berdasarkan Uang

Tahun Politik, Ketua Pujasuma Prabumulih Imbau Warganya Tidak Memilih Berdasarkan Uang--

PRABUMULIH,PALPOS.ID - Ketua Paguyuban Jawa Sumatera (Pujasuma) Kota Prabumulih, Budi Suyanto SP mengatakan bahwa saat ini arah perpolitikan di Indonesia arahnya  sudah tidak benar.

Oleh karena itu, dirinya mengimbau kepada seluruh warga pujasuma untuk mengikuti politik dengan proses yang tidak menyimpang alias tidak melakukan transaksional atau money politik pada pemilu dan pemilukada 2024 mendatang.

“Karena kita tahu politik sekarang transaksional itu pasti menyimpang, dan kami mengimbau kepada untuk seluruh warga pujasuma untuk memilih tidak berdasarkan uang,” ujar Budi ketika diwawancarai belum lama ini.

BACA JUGA:Kasus Kebakaran di Prabumulih Meningkat, Terjadi 35 Kasus Dalam Satu Bulan Terakhir

Dikatakannya, apabila transaksional terjadi secara berkelanjutan maka proses demokrasi akan berjalan tidak baik.

“kami ingin memerankan politik secara bersih, karena kalau itu (money politik) terjadi berlarut-larut maka proses demokrasi kita akan tidak baik,” ucapnya.

Lebih lanjut pria yang merupakan pensiunan ASN dan sekarang tercatat sebagai Bacaleg dari salah satu parpol ini menuturkan, selain perpolitikan pujasuma Prabumulih juga akan mengembangkan budaya asli jawa di Kota Prabumulih.

BACA JUGA:Tinggalkan Rumah Dinas, Ridho Yahya : Saya Pamit Sebagai Walikota, Rumah ini Saya Kembalikan

“Sehingga apabila seni budaya ini berkembang maka akan menambah khasana seni budaya di Kota Prabumulih,” ungkap Budi sembari menuturkan pengurus pujasuma jumlahnya mencapai 1000 orang.

Sementara, Wahid Ketua pelaksana pelantikan pujasuma Prabumulih menambahkan, keberadaan pujasuma di Kota Prabumulih untuk lebih merekatkan tali silaturahmi antar suku jawa yang ada di Kota Prabumulih.

“Bukan maksud kita mengekslusifkan suku jawa, tapi kita menghore-hore budaya untuk mempersiapkan adanya peranan asimetris supaya masyarakat tidak lupa budaya jawa,” pungkasnya. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: