Asal Usul dan Sejarah Tenggerang, Permata Baru Calon Provinsi Tanggerang Raya Pemekaran Banten

BACA JUGA:FAKTA TERBARU ! Inilah Nama Baru 5 Provinsi Hasil Pemekaran Papua dan Alasan-alasan di Baliknya!

Nah, di balik hiruk-pikuk kehidupan modern, kota ini menyimpan sejarah dan warisan budaya yang kaya dan mendalam. 

Asal-usul nama dan julukan Tangerang sebagai 'Kota Benteng' merupakan cerita yang penuh dengan kisah heroik dan determinasi, yang  masih terasa pengaruhnya dalam identitas dan budaya kota ini.

Berdasarkan sumber-sumber sejarah yang dapat dipercaya, asal-usul nama Tangerang berasal dari kata "tengger" atau "tetengger" dalam bahasa Sunda yang artinya tanda atau penanda. 

BACA JUGA:Pemekaran Provinsi Jawa Barat, 3 Kota Ini Diusulkan Jadi Calon Kota Baru

BACA JUGA:Gagasan Pemekaran Provinsi Lembah Pesisir Mendapatkan Dukungan Tokoh-Tokoh Bengkulu

Ini merujuk pada sebuah tugu bambu yang didirikan oleh Pangeran Soegiri, putra Sultan Ageng Tirtayasa dari Kesultanan Banten, di bagian Barat Sungai Cisadane.

Pada tanggal 17 April 1684, terjadi peristiwa penting yang mengubah sejarah wilayah ini. Perjanjian antara Sultan Abunnashri Abdulkahar dan VOC Belanda menyatakan bahwa wilayah 'Tangerang' sepenuhnya menjadi milik VOC. 

Meski Tangerang kini berada di bawah pengawasan Belanda, kesalahan ejaan dari tentara VOC asal Makassar yang terbiasa menyebut “Tangeran” sebagai “Tangerang” melekat dan diwariskan sebagai nama resmi kota ini.

Bukan hanya nama Tangerang yang memiliki cerita menarik. 

Julukan ‘Kota Benteng’ berasal dari masa ketika Sultan Banten mengangkat tiga orang maulana untuk membantu melawan VOC. 

Mereka membangun benteng pertahanan, dan daerah di sekitar benteng ini kemudian dikenal sebagai "Benteng" atau "Bentengan". 

Meski banyak benteng ini kini tenggelam di bawah air Sungai Cisadane, namun julukan ini tetap bertahan hingga hari ini.

Dari liku sejarah yang kelam, kini Tangerang bangkit sebagai kota metropolitan yang maju.

Tangerang saat ini merupakan kawasan yang mengalami pertumbuhan pesat, menampilkan kemegahan masa kini tanpa melupakan akar sejarahnya. 

Sumber: