Dampak Penambangan Emas Ilegal Terhadap Lingkungan dan Nelayan di Nagari Muaro Kiawai Di Pasaman Barat
Dampak Penambangan Emas Ilegal Terhadap Lingkungan dan Nelayan di Nagari Muaro Kiawai Di Pasaman Barat.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id
PASAMAN BARAT, PALPOS.ID - Dampak Penambangan Emas Ilegal Terhadap Lingkungan dan Nelayan di Nagari Muaro Kiawai Di Pasaman Barat.
Diketahui, Indonesia Memiliki Banyak Wilayah dengan Potensi Pertambangan yang Besar.
Dimana, Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, memang dikenal memiliki banyak wilayah dengan potensi pertambangan yang besar. Salah satunya adalah Nagari Muaro Kiawai, yang terletak di Kecamatan Gunung Tuleh, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat.
Namun, meskipun potensinya besar, praktik penambangan emas ilegal di daerah ini telah menimbulkan dampak serius terhadap lingkungan dan kehidupan masyarakat setempat.
BACA JUGA:Kabupaten Pasaman Barat: Melihat Potensi dan Peluang di Negeri Serambi Minang
BACA JUGA:Goa Alami Paraman Ampalu: Menjelajahi Keindahan Tersembunyi di Pasaman Barat
Operasi Penambangan Skala Kecil yang Merusak Lingkungan
Penambangan emas ilegal, yang sering disebut sebagai Penambangan Tanpa Izin (PETI), telah menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat di Nagari Muaro Kiawai. Mereka sering melakukan penambangan skala kecil di daerah yang dekat sungai dan di tengah hutan.
Sayangnya, kegiatan ini telah berdampak negatif terhadap ekosistem dan lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, survei lapangan dilakukan untuk mengevaluasi kerusakan yang terjadi dan dampaknya terhadap nelayan di wilayah ini.
Dampak PETI Terhadap Lingkungan dan Nelayan
Hasil survei lapangan menunjukkan bahwa kegiatan PETI memiliki dampak nyata terhadap kualitas lingkungan di hilir. Lingkungan hidup terdegradasi, dan ini memengaruhi hasil tangkapan ikan para nelayan setempat.
Dengan berkurangnya hasil tangkapan ikan, pendapatan nelayan juga terpengaruh secara signifikan. Dampak lingkungan yang semakin buruk telah menciptakan lingkaran setan di mana masyarakat mengalami kerugian ekonomi, sementara kerusakan lingkungan terus berlanjut.
BACA JUGA:Air Bangis: Rencana Mengembangkan Pelabuhan Samudra di Pasaman Barat
BACA JUGA:Kabupaten Pasaman Barat di Sumatera Barat: Potensi Wilayah Administrasi dan Sumber Daya Alam
Rekomendasi untuk Mengatasi Permasalahan Ini
Untuk mengatasi permasalahan serius ini, beberapa rekomendasi telah dihasilkan dari survei lapangan. Pertama, penting untuk mematuhi prinsip-prinsip yang berkaitan dengan pengelolaan lingkungan hidup.
Kepatuhan terhadap aturan dan etika penambangan harus ditegakkan dengan tegas. Selain itu, sanksi yang tegas harus diberlakukan terhadap pelaku perusakan lingkungan hidup.
Diperlukan Gugus Tugas Multisektor
Selain itu, diperlukan pendekatan yang komprehensif untuk menangani masalah ini. Dibutuhkan gugus tugas yang melibatkan semua pihak, termasuk pemerintah, lembaga lingkungan, kepolisian, dan masyarakat setempat. Kolaborasi yang kuat antara berbagai pihak akan memungkinkan penegakan hukum yang lebih efektif dan pengelolaan lingkungan yang lebih baik.
Inventarisasi Kawasan Tambang oleh Pemerintah
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, telah mengambil tindakan untuk mengatasi masalah ini. Mereka melakukan inventarisasi kawasan tambang yang ada di daerah tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: