Pemekaran Provinsi Kalimantan Tengah: Menuju Terbentuknya Provinsi Barito Raya dan Kontroversi Dibaliknya

Pemekaran Provinsi Kalimantan Tengah: Menuju Terbentuknya Provinsi Barito Raya dan Kontroversi Dibaliknya

Pemekaran Provinsi Kalimantan Tengah: Menuju Terbentuknya Provinsi Barito Raya dan Kontroversi Dibaliknya.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id

Moratorium oleh Pemerintah Pusat terkait Daerah Otonomi Baru (DOB) masih berlaku, menjadi hambatan utama bagi usaha ini.

Selain itu, perselisihan terkait opsi pemekaran dan pertarungan lintas provinsi menambah kompleksitas perjalanan menuju pembentukan Provinsi Barito Raya.

Dampak Sosial dan Ekonomi

Pemekaran ini tidak hanya membawa perubahan administratif, tetapi juga berdampak pada sosial dan ekonomi. 

Peningkatan otonomi daerah diharapkan memberikan kesempatan bagi pembangunan lokal dan pemberdayaan masyarakat.

BACA JUGA:Kotawaringin Timur di Provinsi Kalimantan Tengah: Keberagaman Agama dan Pesona Pariwisata

BACA JUGA:Kabupaten Kotawaringin Timur di Provinsi Kalimantan Tengah: Mengenal Sejarah, Geografi, dan Kondisi Alam 

Namun, dampak negatif seperti potensi konflik kepentingan dan pergeseran sumber daya perlu diperhitungkan secara cermat.

Rencana Pemekaran Wilayah: Kalimantan Selatan Membentuk Calon Daerah Otonomi Baru.

Kalimantan Selatan (Kalsel) adalah salah satu provinsi yang berada di pulau Kalimantan, Indonesia, telah merencanakan pemekaran wilayahnya. 

Sejak 16 Maret 2022, Kota Banjarbaru menjadi ibu kota provinsi, menggantikan Kota Banjarmasin. 

BACA JUGA:Provinsi Barito Raya: Wacana Pembentukan Provinsi Baru di Indonesia

BACA JUGA:Kabupaten Tanah Kambatang Lima: Proses Pemekaran dan Tantangan Menuju Daerah Otonomi Baru

Dengan luas wilayah 38.744,00 km² dan populasi mencapai 4.205.816 jiwa pada tahun 2023, Kalsel administratif terbagi menjadi 11 kabupaten dan 2 kota.

Latar Belakang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: