Pemekaran Wilayah Sulawesi Selatan: Pajoge Angkong dan Sejarah Bumi Arung Palakka
Pemekaran Wilayah Sulawesi Selatan: Pajoge Angkong dan Calon Otonomi Baru Provinsi Bugis Timur.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id
Tujuannya adalah untuk merayu penonton yang hadir dalam acara pertunjukan.
Keunikan Pajoge Angkong tidak hanya terletak pada gerakan tariannya, tetapi juga pada keberanian para penarinya yang merangkul identitas waria dalam seni budaya tradisional.
Sejarah Kabupaten Bone: Bumi Arung Palakka
Pemekaran wilayah Provinsi Sulawesi Selatan menjadi Provinsi Bugis Timur bukanlah satu-satunya sejarah menarik di daerah ini.
Kabupaten Bone, yang dijuluki Bumi Arung Palakka, memiliki catatan sejarah yang kaya. Awalnya, Pangeran Arung Palakka melakukan perjalanan ke beberapa wilayah, termasuk Kerajaan Buton, untuk membebaskan rakyat Bone dan Bugis dari penindasan daerah lain.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan: Kabupaten Tana Toraja sebagai Calon Ibukota Baru
BACA JUGA:Kota Palopo Provinsi Sulawesi Selatan: Sejarah dan Potensi Sebagai Ibukota Provinsi Luwu Raya
Melalui perjuangan ini, Arung Palakka berhasil memimpin kerajaan dan meraih kemerdekaan dari Kesultanan Gowa pada tahun 1666.
Keberagaman Budaya Sulawesi Selatan
Provinsi Sulawesi Selatan tidak hanya dikenal dengan sejarah politiknya, tetapi juga dengan keberagaman budaya dan suku bangsanya.
Dengan suku-suku seperti Bugis, Makassar, Toraja, Mandar, dan banyak lagi, Sulawesi Selatan menjadi tempat yang kaya akan keanekaragaman budaya. Hal ini tercermin dalam seni, adat istiadat, dan tarian tradisional seperti Pajoge Angkong.
Sulawesi Selatan dan Perdagangan Rempah-Rempah
Pada masa keemasan perdagangan rempah-rempah, Sulawesi Selatan memainkan peran penting sebagai pintu gerbang Kepulauan Maluku.
BACA JUGA:Kabupaten Bone Permata Pesisir Timur Sulawesi Selatan: Keindahan Alam dan Dinamika Masyarakat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: