Wacana Pembentukan Provinsi Maluku Tenggara Raya (MTR) Terus Bergulir

Wacana Pembentukan Provinsi Maluku Tenggara Raya (MTR) Terus Bergulir

Pemekaran Wilayah Provinsi Maluku: Menggali Potensi dan Otonomi Baru Maluku Tenggara Raya.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id

BACA JUGA:Eksplorasi Mendalam Keindahan Alam dan Pembangunan Pesat di Maluku Utara

BACA JUGA:Provinsi Maluku Utara: Sejarah, Perjuangan, dan Perkembangannya Hingga Saat Ini

Peran Penting Dukungan Semua Pihak

Dalam menghadapi proses pemekaran ini, dukungan dari berbagai pihak menjadi kunci keberhasilan. 

Keterlibatan aktif masyarakat, pemimpin daerah, dan legislatif sangat diperlukan untuk memastikan keberlanjutan dan keberhasilan pembentukan Provinsi MTR.

Seiring dengan dukungan yang semakin kuat, harapannya adalah pemekaran ini dapat menjadi tonggak sejarah baru bagi pembangunan wilayah Maluku.

Wacana Pemekaran Wilayah: Provinsi Maluku Siap Sambut Perubahan Besar.

Provinsi Maluku yang kaya akan keindahan alam dan keanekaragaman budaya, tengah menghadapi wacana besar terkait pemekaran wilayahnya. 

BACA JUGA:Perjalanan Panjang Kepulauan Maluku: Dari Penjajahan Eropa Hingga Era Modern

BACA JUGA:Kekayaan Alam dan Keanekaragaman Budaya: Eksplorasi Kepulauan Maluku Utara

Meskipun moratorium terkait Daerah Otonom Baru (DOB) masih berlaku, Pemerintah Provinsi Maluku berkeinginan untuk melangkah maju dengan rencana pembentukan Provinsi Maluku Tenggara Raya dan 13 kabupaten daerah otonomi baru.

Dengan luas wilayah mencapai 712.479 kilometer persegi, Provinsi Maluku juga menjadi rumah bagi lebih dari 1.83 juta penduduk, menurut data BPS tahun 2018. 

Kota Ambon, sebagai ibukota provinsi, menampung lebih dari 25 persen penduduk, mencapai 495 ribu jiwa lebih. 

Sementara itu, Kabupaten Buru Selatan memiliki populasi yang lebih kecil, sekitar 64 ribu jiwa menurut data yang sama.

Pembentukan Provinsi Maluku Tenggara Raya diusulkan untuk mempercepat pembangunan dan pelayanan birokrasi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: