Sungai Lematang Meluap, Jembatan Gantung Putus, 63 KK Butuh Bantuan Sembako

Sungai Lematang Meluap, Jembatan Gantung Putus, 63 KK Butuh Bantuan Sembako

Plt Kepala Dinas PUPR Kabupaten Muara Enim Suhermansyah dan pihak terkait melakukan peninjauan jembatan gantung putus.-Foto : Febi/Palpos-

MUARA ENIM,PALPOS.ID -Setelah terendam banjir selama lima hari, akses penghubung jembatan gantung putus diterjang arus Sungai Lematang.

Padahal jembatan gantung tersebut satu-satunya akses jalan pintas perekonomian masyarakat di Desa Kuripan Selatan dan Desa Kuripan, Kecamatan Empat Petulai Dangku, Kabupaten Muara Enim, Rabu, 17 Januari 2024.

Menurut Jekriandi (42), warga Desa Kuripan, putusnya jembatan tersebut gantung tersebut terjadi sekitar pada hari Rabu sekitar pukul 05.00 WIB.

Akibat putusnya jembatan gantung tersebut sangat menganggu perekonomian dan aktivitas warga sebab satu-satunya akses yang cepat hanya melalui jembatan gantung tersebut karena memotong jalan dan menghemat waktu.

BACA JUGA:23 Januari, Kendaraan Antar Jemput Tambang Harus Tertib

BACA JUGA:PT ABG Group Distribusikan 1000 Paket Sembako untuk Korban Banjir

"Coba bandingkan kalau melalui jembatan gantung tersebut ke Desa Gunung Raja, PLTU Gunung Raja, SMAN 1 Rambang Niru, SMKN Air Limau, Simpang Tel, ke jalan Lintas Sumatera sekitar 5 menit, kalau putus seperti ini terpakso lewat jembatan PT Tel yang bisa memakan waktu sekitar 20 menitan," pungkasnya.

Kades Kuripan Selatan Insari, mengatakan jembatan gantung tersebut putus subuh tadi, awalnya hanya mengalami miring setelah itu seluruhnya terjungkit dan masuk ke dalam Sungai Lematang.

Akibat jembatan gantung putus tersebut sangat menganggu aktivitas peremonomian masyarakat seperti untuk bekerja, sekolah, ke kebun dan sebagainya.

Untuk itu, pihaknya meminta kepada Pemkab Muara Enim untuk memperbaiki jembatan gantung tersebut bila perlu yang permanen sehingga bisa dilintasi roda empat.

BACA JUGA:Anggota DPRD Muara Enim Zen Sukri Beri Bantuan Korban Banjir

BACA JUGA:Pj Bupati Muara Enim Hadiri Wisuda 220 Santri TPQ dari 30 TPA

Selain itu, lanjut Insari, akibat banjir tersebut sekitar 63 KK di desanya terisolir sebab tidak semua warganya mempunyai perahu sehingga mereka praktis tidak bisa leluasa keluar masuk rumah mencari nafkah.

Untuk itu, perlunya ada bantuan sembako dan perahu terutama untuk anak-anak yang sekolah.

Hal senada dikatakan Kades Kuripan Jonsoni, bahwa jembatan gantung tersebut sangat vital bagi masyarakat sebab bisa memperpendek jarak dan waktu.

Akibat banjir tersebut sekitar 200 rumah didesanya terdampak banjir sehingga warga kesulitan mencari nafkah.

BACA JUGA:Polisi Berikan Pelatihan Kepada Linmas Desa Kemang

BACA JUGA:KPU Muara Enim Terima Surat Suara Terakhir Sebanyak 547.174 Lembar

"Banjir kali ini, merupakan yang terbesar disepanjang sejarah. Kalau biasanya tidak sampai merendam kantor desa, tapi kini arinya sampai masuk kantor desa. Namun meski banjir urusan desa tetap jalan," ujarnya.

Atas kejadian tersebut, Dinas PUPR, BPBD, Dinas Kominfo Kabupaten Muara Enim meninjau langsung untuk melihat kondisi akses jembatan gantung Desa Kuripan Selatan.

Dari hasil peninjauan ke lapangan sepertinya pilarnya sudah rusak dan perlu penanganan cepat apakah di perbaiki dilokasi yang lama atau dipindah ke lokasi yang baru.

Untuk perbaikannya kemungkinan akan menggunakan dana belanja tidak tertuga (BTT) untuk penanganan yang cepat.

BACA JUGA:Muara Enim Terima Bantuan Teknis RDTR dari Kementerian ATR/BPN

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: