Menggali Kebudayaan yang Terlupakan: Agama Tolotang di Sulawesi Selatan

Menggali Kebudayaan yang Terlupakan: Agama Tolotang di Sulawesi Selatan

Menggali Kebudayaan yang Terlupakan: Agama Tolotang di Sulawesi Selatan.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id

Lontara sebagai Kitab Suci: Keyakinan pada Lontara, kitab suci dalam penyembahan kepada Dewata SeuwaE.

Keunikan Ritual dan Prosesi

Dalam masyarakat Tolotang terdapat dua kelompok utama, yaitu Masyarakat Benteng yang telah pindah ke Islam, dan Masyarakat Towani Tolotang yang masih mempertahankan keyakinan asli mereka. 

Kedua kelompok ini memiliki perbedaan dalam beberapa prosesi keagamaan, terutama dalam prosesi kematian dan pernikahan.

BACA JUGA:Provinsi Sulawesi Selatan Dengan Jejak Sejarah dan Dinamika Modernisasi

BACA JUGA:Wacana Pemekaran Provinsi Sulawesi Selatan Membuka Jalan Bagi Pembentukan 2 Kabupaten Baru

Prosesi Kematian: Bagi Masyarakat Towani Tolotang, prosesi kematian melibatkan memandikan jenazah dan melapisinya dengan daun sirih. Sementara Masyarakat Benteng mengikuti tata cara Islam.

Prosesi Pernikahan: Komunitas Towani Tolotang melaksanakan prosesi pernikahan di hadapan Uwatta, pemimpin ritual yang merupakan keturunan langsung dari pendiri Towani Tolotang.

Ritual Sipulung

Ritual Sipulung menjadi bagian penting dari kehidupan agama Tolotang. Komunitas Towani Tolotang menggelar ritual ini setahun sekali di Perrynyameng, lokasi kuburan I Pabbere. 

Ritual ini melibatkan membawa sesajian berupa nasi dan lauk pauk sebagai bekal pada hari kemudian, dengan keyakinan bahwa semakin banyak sesajian, semakin banyak bekal yang akan dinikmati di masa mendatang.

Di sisi lain, Masyarakat Benteng melaksanakan ritual Sipulung di sumur Pakkawaru E. 

Prosesi ini mencakup pembacaan Lontara sebagai kitab suci agama Tolotang oleh Uwatta, yang dihadiri oleh masyarakat yang memberikan daun sirih dan pinang sebagai penghormatan.

Menjaga Keberlanjutan dan Pemahaman

Agama Tolotang mungkin tidak begitu dikenal secara luas, namun keberadaannya mencerminkan keanekaragaman budaya di Indonesia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: