Membongkar Misteri Senapan SPR-1: Inovasi Tersembunyi dari Tanah Air

Membongkar Misteri Senapan SPR-1: Inovasi Tersembunyi dari Tanah Air

--

BACA JUGA:PT Pindad Pamer Kehebatan! PC-816 V1 dan AM-1, Senapan Serbu Terkini yang Siap Menantang

SPR-1 menganut sistem short-throw bolt action yang mirip dengan Mauser SP 66, tetapi dengan satu perbedaan kunci: kapasitas magasen hanya satu putaran.

Namun, keunggulan lainnya terletak pada kenyamanan pengguna, dengan sandaran pipi yang dapat diatur dan berat yang lebih ringan daripada senapan sejenis.

Uji Coba dan Capaiannya

BACA JUGA:PT Pindad Pamer Kehebatan! PC-816 V1 dan AM-1, Senapan Serbu Terkini yang Siap Menantang

BACA JUGA:Radar Canggih dari Italia Merambah Indonesia: Inilah Leonardo RAT 31 DL/M yang Mencengangkan

Sebelum masuk jalur produksi, SPR-1 melewati uji coba intensif dan bahkan diadu dengan senapan runduk lainnya. Hasilnya, SPR-1 mampu mengungguli senjata sekelas Steyr SSG-69, Galil Sniper, dan Accuracy International AW.

Dengan jangkauan tembak efektif mencapai 900 meter, SPR-1 juga berhasil mendapatkan cap "battle proven" setelah terlibat dalam konflik di Aceh pada tahun 2003.

Produksi dan Penerimaan

BACA JUGA:TNI AU Luncurkan Program Ambisius: Misi AWACS dan Keterlibatan PTDI dalam Proyek Revolusioner

BACA JUGA:Super Rafale F5: Persaingan Varian Terbaru yang Menggetarkan di Arena Jet Tempur Global

Setelah berhasil melewati serangkaian uji coba dan mendapat sertifikasi dari Dislitbangad pada tahun 2001, SPR-1 langsung masuk jalur produksi.

TNI dan Polri memesan total 216 pucuk senapan, menegaskan kepercayaan mereka pada kehandalan senjata buatan dalam negeri.

Dengan segala keunggulan dan prestasinya, SPR-1 tidak hanya menjadi andalan prajurit TNI dalam menghadapi berbagai tantangan, tetapi juga menjadi bukti bahwa Indonesia mampu menghasilkan senjata berkualitas tinggi yang dapat bersaing di tingkat internasional.

BACA JUGA:Terbang Tinggi Bersama Surion: Korea Selatan Akan Tinggalkan Black Hawk

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: