Pemekaran Wilayah Sulawesi Utara: Potret Kehidupan Penambang Emas Rakyat di Ratatotok
Pemekaran Wilayah Sulawesi Utara: Potret Kehidupan Penambang Emas Rakyat di Ratatotok.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id
SULAWESI UTARA, PALPOS.ID - Pemekaran Wilayah Sulawesi Utara: Potret Kehidupan Penambang Emas Rakyat di Ratatotok.
Provinsi Sulawesi Utara yang dikenal sebagai surga tambang emas, tengah mengalami pemekaran wilayah yang mengubah pemandangan ekonomi lokal.
Di tengah sorotan pembangunan wilayah baru, kehidupan para penambang emas rakyat di Ratatotok menjadi titik fokus, dengan penghasilan mencapai Rp15 juta per bulan.
Pemekaran Wilayah dan Potensi Tambang Emas
Pemekaran wilayah Provinsi Sulawesi Utara menyoroti keberagaman potensi ekonomi, khususnya sektor tambang emas.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sulawesi Utara: Transformasi Kabupaten Tambang Emas
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sulawesi Utara: Potensi SDA dari Migas hingga Tambang Emas
Empat kabupaten menjadi pusat tambang emas terbesar: Minahasa Tenggara, Minahasa Selatan, Bolaang Mongondow, dan Bolaang Mongondow Timur.
Selain itu, lima perusahaan pemegang kontrak karya dari Pemerintah Pusat turut mendominasi peta pertambangan emas di daerah ini.
Kehidupan Para Penambang Emas Rakyat di Ratatotok
Di tengah keberagaman tambang emas yang dikelola oleh perusahaan besar, kehidupan para penambang emas rakyat di Ratatotok menarik perhatian.
Mereka menggunakan metode manual dengan menggali lubang dan memanfaatkan tromol untuk mendapatkan kandungan emas dari bebatuan.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sulawesi Utara: Daerah Nyiur Melambai dan Usulan Pembentukan Dua Provinsi Baru
BACA JUGA:Pemekaran Provinsi Sulawesi Utara: Potret Kabupaten Tambang Emas dan Kontrak Karya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: