Melintasi Jejak Sejarah, Kisah Masjid Jamik Bengkulu di Balik Masa Pengasingan Bung Karno

Melintasi Jejak Sejarah, Kisah Masjid Jamik Bengkulu di Balik Masa Pengasingan Bung Karno

Masjid Jamik Bengkulu--Foto: Medsos

WISATA,PALPOS.ID - Masjid Jamik Bengkulu, sebuah bangunan monumental yang telah menyaksikan berbagai peristiwa sejarah dan menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas kota ini. Namun, di balik keindahan arsitekturnya, terdapat kisah yang menghubungkan masa pengasingan Bung Karno dengan pembangunan masjid yang menjulang megah di tengah-tengah kota Bengkulu ini.

Masjid Jamik Bengkulu, yang dulunya dikenal sebagai tempat ibadah bagi kaum muslimin di sekitar Bengkulu, kini telah menjadi simbol keagungan sejarah dan keberagaman agama yang ada di daerah ini. 

Dengan keunikan bangunannya yang terdiri dari tiga bangunan inti yang saling menyatu - bangunan inti, serambi, dan tempat wudhu - serta kubahnya yang terbuat dari seng aluminium dengan empat anak tangga, masjid ini tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga menarik perhatian para wisatawan dan peneliti sejarah.

Sejarah Masjid Jamik Bengkulu tidak terlepas dari kontribusi besar yang diberikan oleh Presiden Soekarno pada masa pengasingannya sekitar tahun 1930. Dalam masa pengasingannya, Bung Karno tidak hanya berjuang untuk kemerdekaan bangsa, tetapi juga memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat Bengkulu dengan membangun masjid yang kemudian diberi nama Masjid Jamik Bengkulu.

BACA JUGA:Tindak Tegas Pedagang yang Jual Petasan Selama Ramadhan

BACA JUGA:Wisata Religi di Kabupaten Belitung, Mendalami Makna Spiritual Masjid Al-Ikhlas Sijuk

Lokasi masjid yang terletak di Jalan Letjend Suprapto, Tengah Padang, Kecamatan Ratu Samban, Kota Bengkulu ini, menjadi saksi bisu dari berbagai peristiwa sejarah yang telah terjadi. Dari masa-masa pengasingan Bung Karno hingga masa kini, Masjid Jamik Bengkulu tetap kokoh berdiri sebagai penjaga sejarah dan identitas kota Bengkulu.

Pembangunan Masjid Jamik Bengkulu tidak hanya sekadar upaya untuk memenuhi kebutuhan akan tempat ibadah bagi masyarakat Muslim Bengkulu, tetapi juga merupakan simbol keberagaman dan persatuan. 

Masjid ini menjadi tempat berkumpulnya umat Muslim dari berbagai latar belakang etnis dan budaya, menciptakan ruang untuk berdialog, berbagi pengalaman, dan memperkuat ikatan kebersamaan di tengah-tengah perbedaan.

Selain menjadi tempat ibadah, Masjid Jamik Bengkulu juga memiliki peran penting dalam memperkuat hubungan antarumat beragama di Bengkulu. Berbagai kegiatan lintas agama seringkali diadakan di masjid ini, termasuk dialog antaragama, acara keagamaan bersama, dan kegiatan sosial untuk masyarakat luas. 

BACA JUGA:Masjid Musi Al-Muallaf: Simbol Harmoni Budaya dan Wisata Religi di Kota Lubuklinggau

BACA JUGA:Berkumpul di Bawah Cahaya Ramadhan: 10 Pilihan Tempat Ngabuburit di Palembang

Hal ini membuktikan bahwa masjid bukan hanya tempat ibadah semata, tetapi juga merupakan pusat kegiatan sosial dan budaya yang memperkuat rasa persatuan dan kesatuan di tengah-tengah masyarakat.

Keunikan arsitektur Masjid Jamik Bengkulu juga menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung. Dengan desain yang mencerminkan perpaduan antara gaya arsitektur tradisional Melayu dengan sentuhan modern, masjid ini berhasil menciptakan suasana yang khas dan memikat bagi siapa pun yang mengunjunginya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: