Aksi Tawuran Antar Remaja dan Pelajar Kembali Marak, Ini Kata Pengamat
Sulyaden SH--
BACA JUGA:Ratu Dewa Tinjau Layanan Dokumen Kependudukan Sambil Bagikan 353 Paket Sembako
Dalam video tersebut, dua kelompok remaja terlihat bentrok menggunakan senjata tajam seperti celurit dan pedang.
Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut, karena polisi berhasil membubarkan aksi tersebut.
Terbaru pihak Polrestabes Palembang pada Sabtu 23 Maret 2024, mengamankan 73 pelaku tawuran antar remaja dan pemuda dengan memakai berbagai jenis Sajam, seperti celurit, pedang. Selain itu, polisi juga menyita barang bukti lainya berupa botol Miras dan jerigen berisi tuak.
BACA JUGA:BSB Syariah Gelar Pasar Beduk, Berkolaborasi dengan Kecamatan Sako
BACA JUGA:Palembang Satu-Satunya Kota Meraih Penghargaan dari Menpan RB, Ini yang Sudah Dilakukan..
Dari Pantauan, fenomena tawuran juga terjadi pada bulan Januari hingga Februari 2024 di sejumlah tempat yang melibatkan remaja dan pelajar.
Situasi ini menciptakan kekhawatiran yang mendalam di kalangan warga Palembang.
Terkait masih maraknya aksi tawuran yang melibatkan pelajar dan remaja di Kota Palembang menimbulkan keprihatinan bagi masyarakat luas. Sulyaden SH, praktisi hukum Kota Palembang angkat bicara.
BACA JUGA:Berkah Ramadhan 1445 H: Evalube Salurkan Santunan untuk Masyarakat
BACA JUGA:BPJS Kesehatan Pastikan Akses Layanan JKN Selama Libur Lebaran, Siagakan Posko Mudik
Menurut Sulyaden, tawuran pelajar dan remaja bukan hanya mengganggu ketertiban umum, tetapi juga memiliki dampak negatif yang sangat serius terhadap pribadi dan kesejahteraan mental para pelaku.
"Kita tidak boleh melupakan bahwa anak-anak yang terlibat dalam tawuran ini masih dalam tahap pembentukan karakter dan kepribadian.
Keterlibatan mereka dalam kegiatan negatif seperti ini dapat merusak perkembangan mereka secara keseluruhan," ujar Sulyaden.
BACA JUGA:Soal Pembatasan Pembelian BBM Pertalite yang Segera Diberlakukan, Harus Dipastikan Tepat Sasaran
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: