Kota Palembang Gencar Sosialisasikan Gemar Ikan: Upaya Meningkatkan Konsumsi untuk Kesehatan Masyarakat

METROPOLIS, PALOS.ID-Kepala Dinas Perikanan Kota Palembang, Ahmad Zazuli, menyampaikan bahwa tingkat konsumsi ikan di kota ini masih berada di bawah target nasional.

Dalam sebuah pernyataan, beliau menjelaskan bahwa berdasarkan data yang ada, tingkat konsumsi ikan per kapita di Palembang hanya mencapai 58 kg per tahun, sementara target nasional yang ditetapkan adalah 62 kg per tahun.

Menurut Ahmad Zazuli, salah satu faktor penyebab rendahnya tingkat konsumsi ikan di Palembang adalah perubahan pola makan masyarakat.

BACA JUGA:Resmikan Rumah ke-10 Bedah Rumah Baznas Palembang, Ratu Dewa Beri Pesan Haru untuk Penerima Bantuan

BACA JUGA:Kenaikan Harga Bawang Merah dan Emas Pengaruhi Inflasi di Palembang

"Sekarang ini, masyarakat tidak hanya mengandalkan ikan sebagai sumber protein, tetapi juga mengandalkan sumber protein lainnya seperti telur dan ayam," jelasnya usai kegiatan lomba balita sehat dalam rangka sosialisasi Gemarikan yang berlangsung di Palembang Indah Mall, Kamis (23/5/2024).

Menurutnya, hal ini menjadi salah satu faktor yang menyebabkan target konsumsi ikan nasional belum tercapai di kota Palembang.

"Untuk mengatasi hal ini, Dinas Perikanan Kota Palembang terus melakukan berbagai upaya sosialisasi," paparnya.

BACA JUGA:Rayakan Hari Bumi, Telkomsel Kampanye 'Jejak Kebaikan' Bersama Pelanggan

BACA JUGA:Sidak 2 Pasar Modern, Pemkot Palembang Pastikan Keamanan dan Stok Pangan Jelang Lebaran 2024

Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui kegiatan gemar ikan yang menyentuh pada anak usia dini.

Sebagai contoh, baru-baru ini diadakan Lomba Balita Sehat Gemar Ikan di salah satu mal terkenal di kota ini.

"Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya konsumsi ikan," ujarnya.

BACA JUGA:Pengusaha Diingatkan agar THR Dibagikan H-7 Lebaran, Ini Kata Anggota Dewan

BACA JUGA:Momentum Ramadan, XL Axiata Donasikan Router dan Kuota Data ke Perguruan Islam

Tantangan utama yang dihadapi adalah berbagai pilihan jenis makanan yang tersedia di pasaran.

Sumber: