Kopi Sumsel Diakui Pasar, Harga Tembus Rekor Tertinggi

Kopi Sumsel Diakui Pasar, Harga Tembus Rekor Tertinggi

--

BACA JUGA:Sat Brimob Polda Sumsel Setiap Hari Siapkan 1000 Porsi Nasi Kotak untuk Korban Banjir

Helvi menambahkan bahwa sebelum kenaikan ini, harga kopi di daerahnya tidak lebih dari Rp 25 ribu per kilogram dan pernah jatuh sampai level terendah.

Oleh karena itu, kenaikan harga kopi ini dianggap sebagai berkah yang sangat berarti bagi para petani.

Kondisi yang sama juga dirasakan oleh petani kopi di Kisam, Kabupaten OKU Selatan.

BACA JUGA:Optimis Nasdem Jadi Runner-up pemilu 2024 di Sumsel

BACA JUGA:Sat Brimob Polda Sumsel Setiap Hari Siapkan 1000 Porsi Nasi Kotak untuk Korban Banjir

Menurut para petani setempat, hasil kopi di daerah mereka lebih banyak dibawa keluar daerah, terutama ke Provinsi Lampung.

Salah seorang tokoh kopi di daerah tersebut menyatakan bahwa kopi Lampung sebenarnya berasal dari Kabupaten OKU Selatan, karena jarak tempuh ke Lampung lebih dekat dibandingkan ke Palembang.

“Kopi Lampung itu sebenarnya dari daerah kita, Kabupaten OKU Selatan ini. Sebab memang jarak tempuh kita lebih dekat ke Lampung jika dibanding ke Palembang,” ucap salah satu tokoh kopi di daerah tersebut.

BACA JUGA:Keberanian dan Kekuatan di Tengah Musibah: Warga Sumsel Rayakan Pesta Pernikahan Meski Diterjang Banjir

BACA JUGA:Sebut Cabe Sebabkan Inflasi di Sumsel, Agus Fatoni juga Minta Kebiasaan Satu ini Harus Dihapus

Hal ini menunjukkan bahwa kualitas kopi dari Sumatera Selatan sangat diakui dan diminati oleh pasar di luar daerah.

Secara keseluruhan, kenaikan harga kopi di Sumatera Selatan ini merupakan kabar baik bagi para petani.

Selama ini, petani kopi di daerah tersebut sering kali menghadapi tantangan terkait fluktuasi harga yang tidak menentu, yang berdampak pada kesejahteraan mereka.

BACA JUGA:Rakor Kades, Lurah, dan Camat se-Sumsel : Fokus Inflasi, Stunting, Kemiskinan Ekstrem, dan Pemilu 2024 !

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: