Tantangan dan Harapan UMKM: QRIS Bank Sumsel Babel untuk Transformasi Digital yang Inklusif
ANTARA MODERN DAN TRADISIONAL : Perpaduan tradisional dengan modren saat ini mulai terjadi di era digital sekarang ini. Terlihat seorang penjual jamu tradisional mempergunakan QRIS dari Bank Sumsel Babel sebagai alat pembayarannya dengan seorang pembeli w--
PALEMBANG, PALPOS.ID - Upaya Bank Sumsel Babel dalam menjawab tantangan kemajuan teknologi saat ini adalah terus mendorong layanan yang efisien, cepat dan nyaman.
Prioritas layanan digital adalah jawabannya. Dimana transaksi lewat digital mempermudah nasabah dalam bertransaksi dimana saja dan kapan saja.
Salah satu layanan digitalisasi disiapkan Bank Sumsel Babel adalah Quick Response Code Indonesian Standard atau Qris Bank Sumsel Babel (Qris BSB).Penggunaan Qris ini didorong BSB dengan memberikan akses ke Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) binaannya.
BACA JUGA:Cegah Karhutla, Praktisi Hukum : Harus Ada Sinergi Pengawasan Ketat dan Edukasi
BACA JUGA:Karyawan XL Axiata Menggelar Aksi Donor Darah dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
Salah satunya adalah Mujiati.
seorang penjual jamu tradisional binaan Bank Sumsel Babel. Warga yang tinggal Lorong Bintara Kelurahan Kuto Batu Kecamatan Ilir Timur III Kota Palembang, ini telah berjualan jamu 2001 dan sejak 2022 menjadi mitra binaan Bank Sumsel Babel.
Dikatakan Mujiati, sejak menjadi mitra binaan Bank Sumsel Babel, dirinya menyediakan layanan transaksi dengan menggunakan Qris Bank Sumsel Babel saat menjajakan produk jamu tradisionalnya.
BACA JUGA:TEGAS! Pemkot Palembang Bongkar Bangunan di Atas Saluran Air, Komitmen Atasi Banjir
BACA JUGA:Banyak ASN Pensiun, Palembang Butuh 3.000 Guru SD
"Ya coba menggunakan teknologi (penggunaan Qris BSB,red) supaya tidak ketinggalan zaman," ungkap Mujiati, berseloroh. Alasan dirinya mau menggunakan media Qris dalam bertransaksi penjualan jamu tradisionalnya karena menurutnya penggunaan Qris BSB efisien dan aman.
"Tidak harus membawa uang kemana-mana. Setelah transaksi, uang sudah masuk," ujar dia.
Namun ditengah upayanya menyediakan layanan transaksi digital, pedagang jamu tradisional yang menggunakan sepeda dalam memasarkan produknya ini, terkendala pemahamannya dalam penggunaan Qris BSB tersebut.
BACA JUGA:Dinkes Kota Palembang: Pentingnya Assessment OMS HIV ke OPD
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: