OJK dan BPS Umumkan Hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan Tahun 2024

BACA JUGA: OJK dan Kemendagri Bersatu untuk Menguatkan Bank Pembangunan Daerah dalam Memajukan Ekonomi Lokal

Metode ini bertujuan untuk menghasilkan data yang akurat dan representatif mengenai literasi dan inklusi keuangan di berbagai daerah dan kelompok demografis.

Hasil survei menunjukkan berbagai temuan menarik tentang tingkat literasi dan inklusi keuangan di Indonesia, yang dibagi berdasarkan gender, wilayah, umur, pendidikan, dan pekerjaan:

Indeks Literasi Keuangan: Perempuan memiliki skor lebih tinggi dibandingkan laki-laki, yaitu masing-masing 66,75 persen dan 64,14 persen.

BACA JUGA: Bank Mandiri Taspen Gelar Pemberangkatan Umroh untuk 8 Pasangan Nasabah Pemenang Undian

BACA JUGA:Tingkatkan Literasi Keuangan, BNI dan OJK Ajak Pelajar Kenali Program SiMud

Indeks Inklusi Keuangan: Perempuan juga menunjukkan indeks lebih tinggi yaitu 76,08 persen dibandingkan laki-laki yang sebesar 73,97 persen.

Perkotaan: Indeks literasi keuangan di wilayah perkotaan mencapai 69,71 persen dan indeks inklusi keuangan mencapai 78,41 persen.

Perdesaan: Di wilayah perdesaan, angka literasi keuangan adalah 59,25 persen dan inklusi keuangan 70,13 persen.

BACA JUGA:OJK Dorong Inovasi Pembiayaan untuk Pertumbuhan Sektor Kelapa Sawit Rakyat

BACA JUGA:Pesan OJK Waspada Nonton Dapat Cuan, Bisa Jadi Ilegal

Kelompok Umur 26-35 Tahun: Memiliki indeks literasi keuangan tertinggi yaitu 74,82 persen, diikuti oleh kelompok umur 36-50 tahun (71,72 persen) dan 18-25 tahun (70,19 persen).

Kelompok Umur 15-17 Tahun dan 51-79 Tahun: Menunjukkan indeks terendah masing-masing sebesar 51,70 persen dan 52,51 persen untuk literasi keuangan, serta 57,96 persen dan 63,53 persen untuk inklusi keuangan.

Pendidikan Tinggi: Memiliki indeks literasi keuangan tertinggi yaitu 86,19 persen dan inklusi keuangan sebesar 98,54 persen.

BACA JUGA:Tegas, OJK Perintahkan Perbankan untuk Memblokir Rekening yang Terlibat Judi Online

Sumber: