Menteri BUMN Erick Thohir Berhentikan Dirut Bulog: Penyegaran dan Tugas Baru Menanti

Menteri BUMN Erick Thohir Berhentikan Dirut Bulog: Penyegaran dan Tugas Baru Menanti

Menteri BUMN Erick Thohir Berhentikan Dirut Bulog: Penyegaran dan Tugas Baru Menanti.-Palpos.id-bulog.co.id

Pengalaman Wahyu yang luas di sektor asuransi dan logistik akan menjadi modal penting dalam memimpin Bulog di tengah tantangan pangan yang semakin kompleks. 

Bersama dengan dua petinggi baru lainnya, yakni Marga Taufiq sebagai Wakil Direktur Utama dan Sudarsono Hardjosoekarto sebagai Direktur Human Capital, Wahyu diharapkan dapat membawa perubahan signifikan dalam kinerja Bulog ke depan.

BACA JUGA: Bulog Salurkan 960 Ton Beras Bantuan Pangan di OKU Raya

BACA JUGA:Bulog OKU Alokasikan 3 Ton Beras Untuk Kegiatan Pasar Murah

Misi Baru Bulog: Penguatan Fungsi dan Tugas Tambahan

Bulog, yang selama ini dikenal sebagai garda terdepan dalam menjaga stabilitas pangan, khususnya beras, akan menjalani transformasi peran yang lebih luas. 

Dengan terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 13 Tahun 2016, Bulog memiliki tugas utama dalam mengelola dan mendistribusikan beras serta komoditas pangan lainnya untuk menjaga kestabilan harga di tingkat produsen dan konsumen.

Namun, ke depan, peran ini akan diperkuat seiring dengan adanya penugasan baru yang tengah disusun oleh pemerintah. 

Fokus Bulog tidak hanya pada pengelolaan beras, tetapi juga akan meluas ke sektor pangan lainnya, termasuk pengembangan industri berbasis pangan dan pengelolaan pergudangan pangan yang lebih efektif. 

Tugas baru ini diharapkan mampu meningkatkan ketahanan pangan nasional dan menghadapi ancaman krisis pangan global yang semakin meningkat.

Selain itu, Bulog juga akan terlibat dalam pengembangan industri logistik pangan yang berbasis teknologi. 

Pemerintah melihat bahwa penggunaan teknologi modern dapat meningkatkan efisiensi distribusi pangan dan menjaga harga pangan tetap stabil, baik di tingkat produsen maupun konsumen.

Menghadapi Tantangan Baru

Tugas besar yang dihadapi Bulog di masa mendatang bukanlah hal yang mudah. 

Dengan dinamika harga pangan yang terus bergejolak, baik akibat faktor domestik maupun global, Bulog dituntut untuk lebih responsif dalam mengambil kebijakan strategis. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: