Kemenkumham Sumsel Dukung Program Ketahanan Pangan Nasional
--
Program budidaya ikan lele ini juga mendapat dukungan penuh dari tenaga teknis lokal serta penyuluh perikanan.
Dengan metode budidaya intensif, diharapkan panen ikan lele dapat dilakukan secara berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan protein di lapas sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap pasokan dari luar.
Lapas Narkotika Muara Beliti turut berpartisipasi dalam mendukung ketahanan pangan nasional melalui program pembinaan budidaya sayuran dengan menggunakan metode hidroponik.
Program ini dilaksanakan di area yang sebelumnya belum termanfaatkan, di mana warga binaan diajari teknik bercocok tanam menggunakan sistem hidroponik untuk menanam berbagai jenis sayuran hijau seperti selada, bayam, kangkung, dan pakcoy.
Dalam metode hidroponik, tanaman tumbuh di media air dengan nutrisi yang disesuaikan, sehingga menghemat penggunaan tanah dan memungkinkan hasil yang lebih optimal meskipun lahan terbatas.
BACA JUGA:Kakanwil Kemenkumham Sumsel Lantik 7 Pejabat Manajerial dan Nonmanajerial
BACA JUGA:Tertinggi! Nilai 461 dari Peserta SKD Kemenkumham Sumsel Formasi Penjaga Tahanan Wanita
"Teknik hidroponik ini memungkinkan kami untuk memaksimalkan hasil tanaman tanpa perlu lahan luas, serta meminimalkan biaya operasional," ujar salah satu staf lapas yang terlibat dalam program ini.
Hasil dari budidaya hidroponik ini tidak hanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan internal lapas, tetapi juga didistribusikan kepada masyarakat sekitar sebagai bentuk dukungan terhadap swasembada pangan.
Dengan demikian, lapas ini turut memberikan manfaat langsung kepada komunitas lokal dan membantu mengurangi ketergantungan terhadap pasokan sayuran dari luar wilayah.
Inisiatif lain datang dari Lapas Muara Enim, yang telah memulai proyek penanaman semangka non-biji dengan menggunakan metode khusus. Tanaman ini dibudidayakan dengan metode baluran, yang menggunakan mulsa plastik sebagai pelindung tanah di sekitar tanaman.
Teknik ini dimaksudkan untuk menjaga kelembaban tanah, mengurangi hama, dan menekan pertumbuhan gulma yang bisa mengganggu perkembangan tanaman semangka.
BACA JUGA:Kemenkumham Sumsel Gelar Kegiatan Percepatan Pengelolaan Barang Milik Negara
BACA JUGA:Kadivpas Kemenkumham Sumsel Pastikan SKD CPNS Berjalan Lancar
Menurut kepala lapas Muara Enim, penanaman semangka non-biji ini dipilih karena memiliki nilai ekonomi tinggi serta proses budidayanya yang cocok untuk dilakukan di area lapas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: