Global Highlights : Bursa saham AS atau Wall Street Mengalami Penutupan
Fluktuasi di Wall Street Investor menganalisis laporan keuangan dan data ekonomi untuk memprediksi arah suku bunga The Fed-foto:dokumen palpos-
Kebijakan ini merupakan upaya terakhir pemerintahan Joe Biden untuk menutup celah dalam blokade teknologi terhadap saingan geopolitiknya.
Pemerintahan Biden berusaha memperkuat warisannya dalam membatasi aliran teknologi canggih ke China menjelang akhir masa jabatannya yang tinggal beberapa hari lagi.
BACA JUGA:Kenaikan Harga Emas: Tren Baru di Pasar Logam Mulia
BACA JUGA:Kolaborasi Kementrans & Kementan Agar Pendapatan Petani-Transmigran Lebihi Gaji Menteri
Domestic Highlights
Perkembangan dari pasar saham domestik menunjukkan IHSG pada Kamis (16/1) ditutup menguat 0,39% (dtd) ke posisi 7.107,52 dari penutupan sebelumnya pada level 7.079,56.
Nilai transaksi pada hari kemarin sebesar Rp13,49 triliun, dengan rata-rata nilai transaksi harian sebesar Rp9,69 triliun.
Sementara itu, investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp430,33 miliar. Secara akumulatif, investor asing membukukan net sell senilai Rp2,93 triliun sejak awal tahun.
Rupiah berdasarkan kurs Bloomberg terdepresiasi ke level Rp16.360/USD dari sebelumnya Rp16.320/USD.
Beberapa perkembangan dari dalam negeri lainnya, yaitu:
* BI: Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia tumbuh sebesar 5,4% (yoy) menjadi USD424,1 miliar per November 2024. Adapun pertumbuhan tersebut lebih rendah dibandingkan Oktober 2024 yang tumbuh sebesar 7,7% (yoy).
* BI: Rasio Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia terhadap PDB terjaga pada level 30,5% per November 2024. Struktur tersebut didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 84,7% dari total ULN.
* OJK: Pengawasan aset kripto masih mengahadapi sejumlah tantangan. Oleh karena itu, dibutuhkan perumusan skema pengawasan yang dinamis, ketahanan dan keamanan siber, serta pengembangan infrastruktur.
* Indonesia melakukan impor beras sebanyak 4,52 juta ton sepanjang 2024. Jumlah impor tersebut naik sebesar 47,38% (yoy) dibandingkan pada tahun lalu yang sebesar 3,06 juta ton.
*BI akan menambah Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM) guna mengembangkan program 3 juta rumah. Adapun kebijakan ini menyasar bank yang menyalurkan kredit di sektor perumahan rakyat, real estate, dan konstruksi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: