Diterjang Air Sungai Kelekar Jembatan Penghubung Desa Pangkul Dan Kelurahan Karang Nyaris Putus
Kondisi jembatan penghubung antara Desa Pangkul dan Kelurahan Karang jaya yang nyaris putus diterjang luapan air Sungai Kelekar-foto:dokumen palpos-
PRABUMULIH, PALPOS.ID - Hujan deras yang melanda kota Prabumulih dalam sepekan terakhir telah menyebabkan dampak serius terhadap infrastruktur, terutama pada jembatan penghubung antara Desa Pangkul Kecamatan Cambai dan Kelurahan Karang Jaya Kecamatan Prabumulih Timur Kota Prabumulih.
Jembatan tersebut nyaris putus akibat dinding tanah penahan di pangkal jembatan amblas diterjang derasnya air Sungai Kelekar yang meluap.
Akibatnya, para pengguna jalan yang mengendarai motor harus ekstra hati-hati saat melintas.
Sementara, kendaraan roda empat terpaksa harus memilih jalan lain karena tidak dapat melintas.
BACA JUGA:Kinerja Gemilang! Pertamina Drilling Catat Peningkatan Produktivitas 75,06 Persen di 2024
Kepala Desa Pangkul, Jakaria Yadi SH, menjelaskan bahwa situasi ini disebabkan oleh tingginya debit air yang mengakibatkan tanah penahan di pangkal jembatan longsor. “Debit air cukup tinggi, tanah penahan di pangkal jembatan menjadi amblas (longsor),” ungkapnya saat diwawancarai.
Dikatakannya, hal ini tentu saja mengganggu mobilitas warga yang biasa menggunakan jembatan tersebut untuk menjalankan aktivitas sehari-hari, seperti berangkat ke kebun atau ke pusat kegiatan lainnya.
“Akibat kondisi jalan yang rusak dan nyaris putus itu, kendaraan roda empat atau mobil tidak dapat melintas sama sekali,” ujar Kades Pangkul.
Jakaria menambahkan bahwa selain masalah longsor, meluapnya air sungai juga disebabkan oleh menumpuknya sampah kiriman dari hulu.
BACA JUGA:Produksi LPG PEP Prabumulih Field Meningkat 33 Persen, Diprediksi Mampu Kurangi Impor LPG
BACA JUGA:Heboh!! Seorang Karyawan Depot Air Minum Isi Ulang di Prabumulih Ditemukan Tewas Gantung Diri
“Setiap hujan pasti sampah dari Hulu Kota numpuk di Desa Pangkul. Akibat sampah yang menumpuk itu menutupi aliran air dan menyebabkan debit air meluap hingga akhirnya terjadilah longsor,” ucapnya.
Menanggapi kondisi ini, Jakaria berharap agar pemerintah kota Prabumulih segera mengambil langkah perbaikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: