Tradisi Ziarah Kubro Jadi Sarana Renungan dan Instrospeksi Diri

Madi Apriadi/Akademisi--
“Nyekar sebenarnya adalah ziarah kubur, yang di dalamnya terdapat aktivitas mendoakan keluarga yang telah mendahului kita. Namun, yang perlu diingat adalah niat kita dalam berziarah. Jangan sampai ada yang datang ke makam bukan untuk berdoa dan mengingat kematian, tetapi malah meminta-minta atau melakukan hal-hal yang bertentangan dengan ajaran Islam. Jika itu terjadi, maka hal tersebut masuk dalam kategori perbuatan syirik,” tegasnya.
Ia juga menekankan pentingnya menjaga niat yang benar dalam berziarah, yaitu untuk mendoakan saudara yang telah wafat serta membersihkan makam mereka sebagai bentuk penghormatan dan kepedulian.
BACA JUGA:Kontribusi APBN Dorong Pertumbuhan Ekonomi Sumsel 2024, PNBP Cetak Rekor Tumbuh 109,8%
BACA JUGA:Prasasti Belanda 96 Tahun di Palembang, Bukti Peresmian
Salah satu doa yang sering dipanjatkan saat berziarah, menurutnya, adalah:
“Ya Allah, ampunilah dia (dari beberapa hal yang tidak disukai), maafkanlah dia dan tempatkanlah di tempat yang mulia (Surga), luaskan kuburannya, mandikan dia dengan air salju dan air es. Bersihkan dia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau membersihkan baju yang putih dari kotoran, berilah rumah yang lebih baik dari rumahnya (di dunia), berilah keluarga yang lebih baik daripada keluarganya (di dunia), dan masukkan dia ke Surga serta jagalah dia dari siksa kubur dan Neraka.”
Doa tersebut, lanjut Madi Apriadi, bertujuan agar Allah SWT mengampuni segala dosa orang yang telah meninggal dunia serta memberikan mereka kedamaian di alam kubur dan di akhirat kelak.
Sebagai penutup, ia mengajak umat Islam untuk tetap menjaga dan melestarikan tradisi Nyekar dengan niat yang benar.
“Jadikanlah ziarah kubur sebagai sarana untuk mengingat kematian dan memperbaiki diri, bukan untuk tujuan lain yang bertentangan dengan ajaran agama. Dengan demikian, kita bisa mendapatkan manfaat spiritual yang besar menjelang datangnya bulan Ramadan,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: