Bubur Kacang Ijo : Sajian Tradisional yang Tak Lekang oleh Waktu

Bubur Kacang Ijo : Sajian Tradisional yang Tak Lekang oleh Waktu

Bubur kacang ijo: lebih dari sekadar makanan, ini adalah kenangan, budaya, dan rasa yang tak lekang oleh waktu.-Fhoto: Istimewa-

PALPOS.IDBubur kacang ijo, salah satu kuliner tradisional Indonesia yang telah melekat erat dalam kehidupan masyarakat, kini kembali naik daun sebagai menu favorit lintas generasi.

Meski tergolong sebagai makanan sederhana, sajian berbahan dasar kacang hijau ini memiliki kekayaan rasa dan manfaat kesehatan yang membuatnya bertahan dari gempuran tren kuliner modern.

Dalam kehidupan sehari-hari, bubur kacang ijo sering dijumpai sebagai menu sarapan, camilan sore, hingga pengganjal perut saat malam hari.

Rasanya yang manis, berpadu dengan gurih santan dan kelembutan kacang hijau yang dimasak hingga empuk, menjadikannya sajian yang cocok dikonsumsi dalam berbagai suasana.

BACA JUGA:Rempeyek, Camilan Tradisional yang Tetap Eksis di Tengah Modernisasi Kuliner

BACA JUGA:Keripik Kaca : Cemilan Hits yang Bikin Nagih, Tapi Perlu Diwaspadai

Di berbagai daerah di Indonesia, bubur kacang ijo memiliki variasi tersendiri.

Di Jawa, bubur ini kerap disajikan dengan tambahan ketan hitam dan santan kental, sementara di wilayah lain bisa ditemukan versi dengan tambahan roti tawar, susu kental manis, atau bahkan jahe untuk memberikan sensasi hangat di tubuh.

Menurut Diah Rukmini, pemilik kedai Bubur Legenda yang berlokasi di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, bubur kacang ijo bukan sekadar makanan, tapi juga bagian dari budaya dan kenangan masa kecil.

“Banyak pelanggan yang datang karena rindu bubur buatan neneknya. Kami berusaha menghadirkan cita rasa yang otentik, seperti bubur zaman dulu,” ujar Diah saat ditemui di kedainya yang sudah berdiri sejak 1998.

BACA JUGA:Ketoprak : Tradisi Seni Pertunjukan yang Tak Lekang oleh Waktu

BACA JUGA:Es Doger : Sensasi Segar yang Melegenda di Tengah Panasnya Kota

Diah menjelaskan bahwa rahasia kelezatan bubur kacang ijo terletak pada proses memasaknya yang memerlukan kesabaran.

Kacang hijau harus direndam selama beberapa jam sebelum dimasak agar teksturnya lembut, namun tidak hancur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: