Wako dan Ketua DPRD Prabumulih Sepakat Tidak Masukan Anak Nakal ke Barak Militer

Walikota Prabumulih, H Arlan dan Ketua DPRD Prabumulih, H Deni Victoria-Foto:dokumen palpos-
"Budak-budak itu nganggur (tidak ada kegiatan), kalau dia ada gawean idak akan nakal.
Karena itu kita upayakan budak-budak itu jangan jadi pengangguran," imbuhnya.
BACA JUGA:Pemkot Prabumulih Gelar Musrenbang RPJMD 2025–2029, Wujudkan Visi Prabumulih Makmur dan Sejahtera
Untuk itu, Pemerintah Kota Prabumulih berupaya menciptakan program-program produktif yang dapat menyerap partisipasi remaja dan memberikan mereka wadah aktualisasi diri.
Mulai dari pelatihan kerja, pemberdayaan pemuda, hingga perluasan akses ke kegiatan ekstrakurikuler di sekolah-sekolah.
Pernyataan H Arlan, Wali Kota Prabumulih tersebut mendapat dukungan penuh dari Ketua DPRD Kota Prabumulih, H Deni Victoria SH MSi.
Ia sepakat bahwa memasukkan anak-anak nakal ke barak militer bukanlah solusi jangka panjang dan berkelanjutan.
"Masih banyak cara-cara lain yang lebih baik untuk anak-anak kita tersebut," ungkap Deni.
Menurutnya, solusi yang lebih efektif dan manusiawi adalah melalui pendekatan persuasif, seperti memanggil orang tua siswa untuk berdiskusi mengenai perkembangan anak, meningkatkan pengawasan guru dan pihak sekolah, serta memperkuat peran komunitas lokal dalam menjaga anak-anak dari pergaulan negatif.
Tak hanya itu, pihak DPRD juga mendorong peningkatan program ekstrakurikuler dan kegiatan keagamaan baik di sekolah maupun lingkungan tempat tinggal sebagai sarana pembentukan karakter.
"Dengan langkah-langkah positif ini kita optimis anak-anak kita akan terjaga dari kegiatan yang tidak baik," pungkasnya.* (abu)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: