Lontong Sayur : Kuliner Tradisional yang Terus Bertahan di Tengah Modernisasi

Lontong Sayur : Kuliner Tradisional yang Terus Bertahan di Tengah Modernisasi

Lontong sayur bukan sekadar sarapan—ia adalah warisan rasa yang tak lekang oleh zaman.-Fhoto: Istimewa-

BACA JUGA:Keripik Kaca : Camilan Pedas Transparan yang Viral di Kalangan Milenial dan Gen Z

BACA JUGA:Bau Peapi : Cita Rasa Asam Pedas Khas Sulawesi Selatan Yang Menggugah Selera

 

Lontong sayur versi Jakarta umumnya disajikan dengan kuah santan kuning yang kaya rempah, berbeda dari versi Medan yang cenderung lebih merah dan pedas, atau versi Padang yang diberi tambahan rendang dan kerupuk merah.

 

Menariknya, meskipun identik dengan makanan rakyat, lontong sayur kini telah merambah restoran dan hotel berbintang.

Di Hotel Mulia, Jakarta, lontong sayur disajikan sebagai bagian dari menu Indonesian corner dalam prasmanan sarapan.

 

“Banyak tamu asing yang tertarik mencoba. Biasanya kami jelaskan dulu bahwa ini makanan khas Indonesia yang biasa disantap pagi hari.

BACA JUGA:Batagor Daging : Inovasi Kuliner Khas Bandung yang Lezat dan Bergizi

BACA JUGA:Batagor, Kudapan Legendaris Khas Bandung yang Menembus Pasar Nasional

Mereka suka, terutama karena rempahnya yang unik,” ungkap Chef Widi, salah satu koki senior di hotel tersebut.

 

Keberadaan lontong sayur di berbagai lapisan sosial ini menunjukkan fleksibilitasnya sebagai kuliner yang bisa dinikmati siapa saja, dari kelas bawah hingga atas.

Rasanya yang kaya dan penyajiannya yang mengenyangkan menjadikannya cocok untuk memulai hari dengan energi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: