Ayam Betutu, Warisan Kuliner Bali yang Kian Mendunia

Ayam Betutu, Warisan Kuliner Bali yang Kian Mendunia

Ayam Betutu bukan sekadar makanan, tapi warisan budaya Bali yang sarat makna dan filosofi-Fhoto: Istimewa-

PALPOS.ID — Di tengah gelombang popularitas kuliner Nusantara di kancah internasional, Ayam Betutu semakin menunjukkan pamornya sebagai salah satu hidangan khas Indonesia yang patut dibanggakan.

Makanan tradisional asal Bali ini tidak hanya mencerminkan kekayaan rasa dan aroma rempah Indonesia, tetapi juga menjadi simbol budaya dan tradisi masyarakat Bali yang sarat makna.

 

Ayam Betutu adalah sajian khas Bali berupa ayam utuh yang dibumbui dengan campuran rempah-rempah khas Bali, kemudian dimasak dengan teknik khusus hingga empuk dan meresap.

Dalam masyarakat Bali, makanan ini sering dihidangkan dalam upacara adat, perayaan keagamaan, serta momen-momen spesial sebagai bentuk penghormatan kepada para tamu dan leluhur.

BACA JUGA:Rawon : Warisan Kuliner Nusantara yang Menggoda Lidah Dunia

BACA JUGA:Nasi Goreng Solaria : Lezatnya Makanan Khas Indonesia yang Mendunia

 

Kata "Betutu" berasal dari kata "tunu" yang berarti bakar dan "be" yang berarti daging, sehingga secara harfiah berarti "daging yang dibakar".

Dulu, proses memasaknya memakan waktu berjam-jam, bahkan bisa mencapai 24 jam.

Ayam yang telah dibumbui dibungkus daun pisang dan dibakar dalam sekam panas, menghasilkan tekstur yang lembut dan aroma rempah yang kuat.

 

Menurut sejarawan kuliner Bali, Ni Made Artani, Ayam Betutu telah ada sejak abad ke-17 dan dipercaya berasal dari Kabupaten Gianyar.

BACA JUGA:Pecak Ikan Nila, Kuliner Khas Betawi yang Kian Diminati di Tengah Tren Makanan Modern

BACA JUGA:Oseng Genjer : Masakan Tradisional yang Kembali Populer di Tengah Tren Kuliner Modern

Hidangan ini sering digunakan dalam ritual “metatah” atau potong gigi, upacara pernikahan, hingga Ngaben (upacara pembakaran jenazah).

“Dalam budaya Bali, makanan bukan hanya sekadar konsumsi, tetapi juga media komunikasi dengan yang ilahi,” ujarnya.

 

Keistimewaan Ayam Betutu terletak pada bumbu yang disebut base genep, campuran rempah khas Bali yang terdiri dari lebih dari 15 jenis bahan, termasuk bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, lengkuas, kemiri, serai, cabai, daun salam, dan terasi.

Bumbu ini dihaluskan dan dimasukkan ke dalam rongga ayam, lalu dioleskan juga ke seluruh permukaan daging.

BACA JUGA:Bistik Ayam, Alternatif Lezat dan Sehat yang Kian Diminati Masyarakat

BACA JUGA:La Petis, Hidangan Khas Rumahan Asli Jawa Timur yang Gurih dan Kaya Rempah

 

Chef I Gede Mahendra, juru masak asal Ubud yang telah memperkenalkan Ayam Betutu ke berbagai festival kuliner di luar negeri, menjelaskan bahwa rahasia utama Ayam Betutu adalah kesabaran dalam memasak.

“Bumbu harus dimasukkan ke seluruh bagian ayam, lalu dimasak pelan-pelan agar meresap sempurna.

Inilah yang membuat cita rasanya khas dan kompleks,” katanya.

 

Meski secara tradisional Ayam Betutu dimasak dengan cara dikubur dalam bara sekam, kini banyak restoran dan rumah makan yang menggunakan teknik modern seperti oven atau panci presto untuk mempercepat proses.

Namun, upaya modernisasi ini tetap mempertahankan cita rasa autentik dengan tidak mengurangi kualitas bumbu.

 

Salah satu contoh adalah Warung Betutu Pak Wayan di Denpasar yang telah berdiri sejak 1985.

Pemiliknya, Wayan Sutama, mengaku telah mengadaptasi metode memasak untuk efisiensi, tapi tetap menggunakan resep warisan keluarganya.

“Kami ingin menjaga cita rasa asli, tapi juga menyesuaikan dengan zaman agar bisa menjangkau lebih banyak orang,” ujarnya.

 

Ayam Betutu kini tidak hanya dikenal di Bali atau Indonesia, tapi juga mulai dikenal di mancanegara.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) beberapa kali menjadikan Ayam Betutu sebagai menu utama dalam jamuan diplomasi budaya di berbagai negara.

 

Dalam ajang Indonesian Culinary Festival di Tokyo tahun lalu, Ayam Betutu menjadi salah satu menu favorit pengunjung.

Banyak yang terkesan dengan cita rasa pedas dan aromatiknya yang kuat.

“Mereka menyebutnya sebagai ‘Indonesian spiced roast chicken’ dan sangat terkesan dengan kedalaman rasanya,” kata Duta Besar RI untuk Jepang, Heri Akhmadi.

 

Ayam Betutu juga menjadi salah satu motor penggerak ekonomi lokal di Bali.

Banyak usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang menggantungkan hidup dari penjualan Ayam Betutu, baik dalam bentuk siap saji maupun frozen food.

Bahkan, saat pandemi COVID-19 lalu, penjualan Ayam Betutu secara daring meningkat tajam karena permintaan dari luar Bali.

 

Pemerintah daerah Bali kini juga tengah mendorong sertifikasi dan standarisasi produk Ayam Betutu agar bisa menembus pasar ekspor.

“Kami ingin Ayam Betutu bisa dikenal seperti halnya rendang atau nasi goreng.

Ini bukan hanya soal kuliner, tapi juga soal identitas,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Bali, I Made Suantara.

 

 

 

 

 

Ayam Betutu bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga simbol kearifan lokal, tradisi, dan kekayaan rempah-rempah Indonesia.

Di tengah gempuran makanan cepat saji global, Ayam Betutu tetap bertahan dengan kekuatan rasa dan filosofi budaya yang diusungnya.

Kini, tantangan berikutnya adalah bagaimana menjaga keasliannya sambil membuka jalan untuk menjadikannya ikon kuliner global.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: