Oseng Genjer : Masakan Tradisional yang Kembali Populer di Tengah Tren Kuliner Modern

Oseng Genjer : Masakan Tradisional yang Kembali Populer di Tengah Tren Kuliner Modern

Dulu dianggap makanan orang susah, sekarang jadi menu incaran di restoran modern.-Fhoto: Istimewa-

PALPOS.ID – Di tengah maraknya tren kuliner modern dan makanan instan, salah satu masakan tradisional Indonesia yang kembali mencuri perhatian adalah oseng genjer.

Hidangan sederhana berbahan dasar tanaman rawa ini tak hanya menawarkan cita rasa khas, tetapi juga menyimpan sejarah panjang yang melekat kuat dalam kehidupan masyarakat Indonesia, khususnya di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

 

Genjer (Limnocharis flava) merupakan tanaman air yang tumbuh liar di sawah, rawa, atau selokan.

Pada masa penjajahan dan masa-masa sulit seperti zaman pendudukan Jepang, genjer sering dikonsumsi oleh masyarakat sebagai alternatif bahan pangan karena sulitnya mendapat sayur dan lauk lain.

BACA JUGA:Bistik Ayam, Alternatif Lezat dan Sehat yang Kian Diminati Masyarakat

BACA JUGA:La Petis, Hidangan Khas Rumahan Asli Jawa Timur yang Gurih dan Kaya Rempah

Dari sanalah genjer mulai dikenal sebagai makanan rakyat kecil, yang kemudian diolah menjadi berbagai masakan, salah satunya oseng genjer.

 

 

Oseng genjer adalah masakan tumis sederhana yang biasanya dibuat dengan campuran bawang merah, bawang putih, cabai rawit, dan terasi.

Beberapa variasi resep menambahkan irisan tempe, tahu, atau bahkan ikan teri sebagai pelengkap.

Genjer yang telah dibersihkan dan direbus singkat kemudian ditumis bersama bumbu hingga layu dan harum.

BACA JUGA:Lezat dan Menggoda, Ini Resep Nasi Goreng Cabe Ijo ala Cafe yang Bikin Ketagihan!

BACA JUGA:Bakso Goreng Ayam : Inovasi Kuliner yang Menggoyang Lidah

 

Tekstur genjer yang lembut sedikit kenyal dengan rasa sedikit pahit justru menjadi daya tarik tersendiri.

Dipadukan dengan gurihnya bumbu tumisan, oseng genjer mampu membangkitkan selera makan, terutama jika disajikan hangat dengan nasi putih dan sambal.

 

"Saya ingat dulu ibu saya sering masak oseng genjer waktu kami masih kecil.

Sekarang, saya masak lagi untuk anak-anak agar mereka tahu makanan tradisional kita," ujar Sri Wulandari (48), warga Kebumen, Jawa Tengah, saat ditemui di pasar tradisional.

BACA JUGA:Bakso Goreng Aci Mekar, Jajanan Viral yang Bikin Ketagihan Warga Kota

BACA JUGA:Telur Kuah Kuning, Sajian Tradisional Penuh Cita Rasa yang Kian Digemari

 

 

Selain murah dan mudah didapat, genjer ternyata memiliki kandungan gizi yang cukup baik.

Tanaman ini kaya akan serat, vitamin A dan C, serta mengandung mineral seperti zat besi dan kalsium.

Kandungan tersebut menjadikan genjer sebagai alternatif makanan sehat yang layak dipertimbangkan.

 

"Dalam 100 gram genjer, terdapat sekitar 2 gram protein nabati dan berbagai mikronutrien penting.

Jika dimasak dengan cara yang tepat, genjer bisa jadi bagian dari pola makan sehat," jelas dr. Ayu Nirmala, ahli gizi dari Universitas Gadjah Mada.

 

Masyarakat kini semakin sadar akan pentingnya konsumsi makanan lokal yang sehat dan berkelanjutan.

Hal ini turut mendorong kebangkitan oseng genjer di berbagai daerah, bahkan masuk ke menu restoran yang mengusung konsep makanan tradisional dan organik.

 

 

Dalam beberapa tahun terakhir, oseng genjer tak lagi hanya dijumpai di warung pinggir jalan atau dapur rumahan.

Sejumlah restoran modern mulai menghadirkan oseng genjer sebagai bagian dari upaya melestarikan kuliner tradisional Indonesia.

 

Di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, sebuah restoran bernama “Dapoer Nusantara” menyajikan oseng genjer sebagai salah satu menu unggulan.

Menurut sang pemilik, Andri Setiawan, oseng genjer mendapat respon positif dari pengunjung, terutama generasi muda yang penasaran dengan cita rasa masakan lawas.

 

"Kami ingin mengangkat kembali masakan-masakan yang dulu dianggap makanan orang susah, tapi sebenarnya memiliki nilai budaya dan gizi yang tinggi.

Oseng genjer salah satunya," ujar Andri.

 

Resep oseng genjer miliknya dimodifikasi sedikit dengan tambahan udang kecil dan bawang goreng untuk memperkaya rasa dan penampilan.

“Ternyata banyak yang suka dan bahkan ketagihan,” tambahnya.

 

 

Kendati oseng genjer mulai mendapatkan tempat kembali, tantangan dalam pelestarian kuliner ini tetap ada.

Kurangnya minat generasi muda untuk memasak dan mengenal bahan pangan lokal menjadi salah satu hambatan.

Perlu adanya edukasi dan promosi yang berkelanjutan agar makanan tradisional seperti oseng genjer tidak hilang ditelan zaman.

 

Lembaga kebudayaan, komunitas kuliner, hingga pemerintah daerah didorong untuk lebih aktif mengadakan kegiatan seperti lomba masak tradisional, kelas memasak untuk anak muda, serta pameran kuliner daerah.

 

"Melestarikan makanan tradisional itu juga bagian dari menjaga identitas bangsa.

Kita harus bangga dengan apa yang tumbuh dan hidup di tanah kita sendiri," kata Yuniarti, pegiat komunitas Kuliner Ibu Nusantara.

 

 

 

Dengan cita rasa yang khas, manfaat gizi yang tinggi, dan sejarah yang kuat, oseng genjer pantas mendapatkan tempat lebih istimewa di hati masyarakat Indonesia.

Bukan sekadar lauk sederhana, oseng genjer adalah cerminan ketahanan, kreativitas, dan kekayaan budaya kuliner Nusantara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: